"Teknologi itu membuka kolaborasi. Karena inovasi yang dihasilkan teknologi itu membuka akses kepada seluruh pelaku usahanya dan menciptakan value bersama-sama. Kalau tahun ini kami bisa merangkul 27 ribu pembudidaya, tahun depan kami bidik 200 ribu pembudidaya yang tersebar di 250 kabupaten/kota," kata CEO dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16 Desember 2021.
Gibran bilang, dengan semakin bertambahnya jumlah pembudidaya ikan dan udang yang menggunakan teknologi eFishery, perputaran ekonomi di sektor perikanan budidaya maupun industri pendukungnya semakin meningkat. Sebagai contohnya terlihat pada jumlah pakan ikan yang didistribusikan eFishery kepada pembudidaya melalui fitur Kabayan (Kasih, Bayar Nanti).
Fitur yang diberikan kepada para pembudidaya berbentuk modal pakan dan dapat dibayarkan setelah menikmati hasil panen ini dimanfaatkan oleh 6.000 petambak dengan total jumlah pakan yang disalurkan mencapai 25 ribu ton atau setara Rp400 miliar.
"Tahun depan, kami targetkan jumlah pembudidaya yang memanfaatkan Kabayan sebanyak 30 ribu orang, dengan total pembiayaan mencapai Rp1,3 triliun dan jumlah pakan yang disalurkan sebanyak 100 ribu ton," harapnya.
Kemudahan dalam mendapatkan pakan itu tentu berimbas kepada jumlah ikan yang berhasil dipanen dan dijual dengan memanfaatkan fitur marketplace perikanan eFresh dari eFishery. Tahun ini, lebih dari 13 ribu ton ikan hasil panen pembudidaya telah didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
"eFishery mencatatkan total transaksi sebesar Rp420 miliar dari distribusi ikan dalam negeri dan ekspor udang di 2021 ini," papar dia.
Berkat hal tersebut, pendapatan eFishery sepanjang 2021 tumbuh sebesar 140 persen dibandingkan tahun lalu. Selain Kabayan dan eFresh, pendapatan perusahaan juga ditopang oleh sejumlah pengembangan inovasi dan teknologi melalui fitur eFeeder, eFarm, eFisheryKu, dan juga eMall.
Gibran menjelaskan pencapaian yang didapatkan eFishery berasal dari pemanfaatan teknologi yang selain ditujukan untuk peningkatan produktivitas di sektor akuakultur, juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup dan usaha para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia.
"Ekosistem digital sudah lebih besar sekarang dan penetrasinya sudah masuk ke pelosok dan membuka akses layanan finansial, e-commerce, maupun layanan perikanan seperti eFishery. Mayoritas pembudidaya yang kami survei mengaku tidak kesulitan dan merasa perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan hasil produksinya," pungkas Gibran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id