Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. FOTO: MI/SUSANTO
Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. FOTO: MI/SUSANTO

Kadin: Pemimpin Harus Bisa Hadapi Perubahan

Angga Bratadharma • 10 Desember 2021 09:18
Jakarta: Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan seorang pemimpin harus mempunyai dan memberi harapan kepada subordinasi. Adapun karakter kepemimpinan harus dimiliki seorang pemimpin karena berperan penting terhadap pencapaian dari target bisnis yang sudah ditentukan.
 
"Disertai dengan value authenticity, spirituality, dan agility. Hal itu menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi perubahan saat ini," kata Arsjad, di Indonesia Leadership Conference 2021 bertajuk 'Leading the Way towards Infinite Organization', dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 10 Desember 2021.
 
Sementara itu, Ekonom Senior Indef Didik J Rachbini menjelaskan seorang pemimpin harus paham dinamika yang terjadi saat ini dengan sangat cepat. "Pahami kondisi dan lakukan perubahan," tuturnya.

Co-Founder Kubik Leadership Indrawan Nugroho mengatakan perusahaan yang bisa survive, agile, dan bertumbuh adalah perusahaan yang pemimpinnya memanusiakan timnya. "Dan timnya melihat atasannya juga manusia," ujar Indrawan.
 
Di sisi lain, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan tersisa 24 tahun untuk Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Namun, masih banyak hal-hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan Indonesia emas.
 
Menurut perempuan yang akrab disapa Rerie ini, pandemi covid-19 sangat memengaruhi upaya Indonesia meningkatkan daya saing bangsa melalui penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Apalagi, sebelum pandemi bangsa Indonesia belum cukup siap menghadapi revolusi industri 4.0.
 
"Pandemi dan percepatan adopsi teknologi, menyebabkan tantangan untuk meningkatkan kualitas SDM menjadi lebih nyata," ujar Lestari.
 
Dirinya meminta negara berfokus pada fase kebangkitan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga secara bertahap melakukan transformasi. Dia mencontohkan penciptaan tenaga kerja baru menyesuaikan dengan pergerakan pasar. Menurut Rerie, beberapa tahun sebelum pandemi terdapat kekurangan SDM yang perlu dibenahi. Masalah tersebut harus segera dibenahi.
 
"Beberapa tahun sebelum krisis akibat pandemi di Indonesia sudah terjadi ketidaksesuaian keterampilan, kekurangan bakat, dan meningkatnya ketidakselarasan antara insentif dan penghargaan bagi pekerja, yang ditandai sebagai masalah untuk meningkatkan produktivitas," pungkas dia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan