Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. FOTO: Setkab
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. FOTO: Setkab

Menteri PUPR Minta Pengawasan Penyelesaian Tol Cisumdawu Dioptimalkan

Antara • 12 Juni 2022 09:30
Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta Ditjen Bina Marga dan Badan Usaha Jalan Tol mengoptimalkan koordinasi dalam pengawasan teknis untuk mempercepat penyelesaian Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
 
"Pastikan pemadatan jalan dilaksanakan serapih mungkin sesuai spesifikasi dengan memperhatikan drainase serta autograding agar jalan tidak bergelombang," kata Basuki dalam keterangan resminya, Minggu, 12 Juni 2022.
 
Basuki kemarin meninjau langsung pembangunan Tol Cisumdawu di Sumedang, Jawa Barat. Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari enam seksi yang dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun.
 
Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 km dan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh pemerintah. Seksi 1 sudah operasional 100 persen, sedangkan progres fisik Seksi 2 mencapai 90,88 persen.
 
Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen. Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 km konstruksinya sudah 44,76 persen, dan seksi 5 Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 km progres konstruksinya sebesar 47,28 persen. Sedangkan Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan progres konstruksinya sudah 96,16 persen.
 
"Perhitungan teknis penanganan longsoran yang menjadi kendala Seksi 2 harus ditentukan secara seksama dengan tetap mempertimbangkan second opinion (opini pembanding). Bore pile juga diperbanyak agar target fungsional bisa selesai Agustus 2022," kata Basuki.
 
Ia juga berpesan agar menambahkan nilai estetika dan lingkungan dengan menanam pohon-pohon besar di sisi jalan tol agar masyarakat merasa nyaman dan senang saat berkendara melewati Jalan Tol Cisumdawu.
 
"Penutup lereng agar didesain menggunakan pola yang berbeda sepanjang Tol Cisumdawu. Namun pada lereng tanah yang tidak memerlukan penutup dapat dilaksanakan penghijauan dengan lebih memerhatikan nilai artistik dan lingkungan misalnya dengan penanaman bunga," pungkas Basuki.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan