Ilustrasi komoditas pangan di pasar tradisional - - Foto: MI/ Fransisco
Ilustrasi komoditas pangan di pasar tradisional - - Foto: MI/ Fransisco

Amankan Pasokan, Haruskah Pemerintah Impor Bahan Pangan Sekaligus?

Annisa ayu artanti • 24 Maret 2022 12:52
Jakarta: Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta menyarankan pemerintah untuk melakukan impor bahan pangan pokok sekaligus demi mengamankan pasokan selama Ramadan dan Idulfitri.
 
Dengan begitu, harga pangan dapat terkendali dan tidak membebani masyarakat yang tengah menjalankan ibadah puasa.

 
"Selama ini keputusan-keputusan strategis dalam kebijakan perdagangan pangan selalu diputuskan lewat rapat koordinasi terbatas antarkementerian dan juga berbagai persyaratan yang menghabiskan waktu. Sistem perizinan impor otomatis dapat mempersingkat proses tadi menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih sehat dan kompetitif," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 Maret 2022.

Ia menjelaskan impor melewati proses panjang dan dikontrol oleh pemerintah melalui Quantitative Restrictions (QR), yang disebut juga kuota. Kuota tersebut dikelola melalui sistem perizinan impor non-otomatis, Kementerian Perdagangan.
 
Adapun perolehan izin tersebut bergantung pada surat rekomendasi dari Menteri Pertanian dan keputusan yang diambil dalam rapat koordinasi terbatas yang melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
 
Setelah itu, keputusan impor diambil setelah mempertimbangkan data produksi, stok, dan konsumsi nasional. Proses panjang ini membuat impor pangan Indonesia kehilangan momentum yang tepat, yaitu saat harga di pasar internasional sedang murah.
 
"Proses ini juga tidak cukup cepat merespon adanya kenaikan harga di pasar," ucapnya.
 
Akhirnya, saat komoditas yang diimpor memasuki pasar Indonesia, keberadaannya tidak cukup sukses untuk menstabilkan harga di pasar yang sudah terlanjur tinggi. M
asuknya komoditas impor tidak jarang berbenturan dengan masa panen petani, yakni melimpahnya komoditas akan membuat harga turun. Petani jadi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
 
"Panjangnya proses impor berkontribusi pada tingginya harga komoditas pangan, terutama pada komoditas penting yang kenaikan harganya berdampak besar pada tingkat konsumsinya di masyarakat. Hal ini akan memengaruhi konsumsi, terutama konsumsi masyarakat berpenghasilan rendah," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan