CRP merupakan matriks yang mengkalkulasikan jumlah rumah tangga yang membeli brand tertentu (penetrasi) dengan berapa kali brand tersebut dibeli (pilihan konsumen). Dalam kata lain, nilai CRP dapat menunjukkan seberapa dekat suatu brand dengan konsumen.
"Agar para brand dapat meningkatkan CRP dan menjadi lebih dekat dengan konsumennya, Kantar menyimpulkan ada lima kunci sukses yang dapat diterapkan," ujar Managing Director of Kantar Indonesia, Worldpanel Division Venu Madhav, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 2 Juni 2022.
More targets
Membuka akses untuk target konsumen yang lebih luas, maka brand dapat meningkatkan posisinya di pasar. Salah satu cara brand untuk menerapkan strategi ini adalah dengan menjawab kebutuhan dari target konsumen yang lebih luas, contohnya dari segi status sosial-ekonomi dan kelompok usia.More presence
Brand dapat melakukan ekspansi secara geografis, untuk hadir lebih dekat dengan lebih banyak konsumen. Selain memperluas cakupan secara geografis, penting juga bagi brand untuk menerapkan strategi omnichannel dalam hal pemasaran.More categories
Berinovasi di kategori baru dapat membantu brand untuk mengakomodir kebutuhan konsumen di luar portofolio yang selama ini sudah beredar.New needs
Memahami kebutuhan baru dari konsumen secara tepat dapat membantu brand untuk mengidentifikasi oportuniti untuk mengembangkan brand lebih jauh.More moments
Memperkuat relevansi brand di lebih banyak kesempatan dan momen tentunya akan mendorong konsumen untuk menggunakan produk dari brand tersebut. Dengan demikian, hubungan antara brand dan konsumen akan menjadi lebih dekat.Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia, Worldpanel Division Corina Fajriyani menjelaskan, Brand Footprint adalah studi tahunan Kantar yang mengukur brand yang paling sering dibeli oleh konsumen.
Brand Footprint meliputi lebih dari 550 brand di lima sektor FMCG, yakni makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh. Studi Brand Footprint Indonesia tahun ini mencakup 97 persen dari total rumah tangga baik di kota besar, kota kecil, dan daerah lainnya yang merepresentasikan 68 juta rumah tangga.
Dia menjelaskan, 2021, yang merupakan tahun kedua dalam masa pandemi, merupakan fase dimana konsumen sudah sangat dekat dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang terbilang sebagai new normal. Mobilitas secara bertahap mulai kembali ke garis normal yang kemudian berdampak pada konsumsi masyarakat yang terus berubah, khususnya konsumsi produk FMCG.
"Terlepas dari tren konsumsi yang terus berubah, kami turut bangga atas sebagian besar dari 100 brand teratas di industri FMCG Indonesia adalah brand yang sama seperti tahun lalu, menunjukkan upaya tim pemasaran dan penjualan brand-brand ini telah berhasil menyesuaikan fokus strateginya dan tetap relevan dengan perubahan kebutuhan konsumen," ungkap Corina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News