Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Pemerintah Targetkan 14 Ribu Desa Bisa Akses Digital di 2022

Suci Sedya Utami • 17 Agustus 2020 08:57
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dalam dua tahun mendatang pemerintah menargetkan sebanyak 14 ribu desa bisa merasakan akses digitalisasi. Hal tersebut sesuai dengan pidato Presiden Joko Widodo yang memprioritaskan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pembangunan ke depan.
 
Erick menjelaskan hal tersebut menjadi program dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Ia bilang untuk mendukung program pembangunan desa ke arah digital tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun telah menyetujui anggaran puluhan triliun.
 
"14 ribu desa yang belum terkoneksi akan dilakukan percepatan dalam satu-dua tahun ke depan nilainya puluhan triliunan," kata Erick dalam virtual talkshow bertema How SOE's Boost Creative SME's, Minggu, 16 Agustus 2020.

Ia mengatakan pemenuhan layanan digital menjadi hal yang penting saat ini demi tujuan menciptakan pemerataan pembangunan di semua daerah, sehingga diharapkan nantinya tidak ada lagi kesenjangan antara kota dan desa.
 
"Menkeu sudah mendukung agar kesenjangan teknologi antara desa dan kota enggak boleh ada," tutur Erick.
 
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menambahkan kehadiran akses digital juga menjadi kebutuhan untuk mendorong para wirausaha baru dalam kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memasarkan produknya dan bisa naik kelas.
 
Dalam kesempatan terpisah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun mengatakan hal serupa. Kang Emil, sapaan akrab dirinya mengatakan pascacovid-19, kota tidak lagi menjadi sumber rezeki.
 
Menurut dirinya jika masih ada yang berfikir kota menjadi tempat untuk mencari penghasilan, maka Kang Emil menganggap orang tersebut termasuk kategori zaman dulu. Ia bilang dengan kondisi normal baru saat ini maka ekosistemnya akan mengalami perubahan maka desa akan menjadi perputaran ekonomi baru.
 
"Dengan new normal (kota) sudah enggak keren, yang keren tinggal jauh dari kota bisnisnya mendunia, coba pikirin. Caranya cuma satu, jauhi kota tapi go digital. Jadi kalau semangat milenial desa tapi enggak punya skill digital, enggak maju. Saya harap milenial 'yuk bangun desa', bisa jual beli online, mengerti itu blog, digital currency, bantu jualan di unicorn-unicorn dan sebagainya," jelas Kang Emil.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan