Dia mengatakan Disperindag menyiapkan 500 paket berisi gula pasir dua kilogram dan minyak goreng sebanyak dua kiter masing-masing kelurahan. Harga satu paket mendapat subsidi sehingga harganya jauh lebih murah dari harga pasaran. Jika di pasaran harga normalnya per paket Rp48 ribu, namun di pasar murah ini hanya Rp33 ribu.
"Jadi ada subsidi sebesar Rp15 ribu, hingga harganya sangat terjangkau," paparnya dikutip dari Antara, Minggu, 28 Juni 2020.
Pasar murah ini dilaksanakan atas kerja sama dengan perbankan, Alfamart, dan Indomaret serta beberapa perusahaan lainnya dalam penyaluran dana CSR.
"Jadi CSR mereka itu dikelola Banjarmasin CSR di mana hasilnya disalurkan lewat pasar murah ini, karena di masa pandemi covid-19 ini, banyak warga yang kesulitan ekonomi," paparnya.
Menurut Norbiansyah, karena barang di pasar murah ini terbatas masyarakat yang mendapatkannya pun hanya bagi yang tidak mampu.
Pasar murah ini, lanjut dia, tidak seperti pasar murah biasanya, yakni ada stan disiapkan, dan masyarakat berbondong-bondong datang ke sana, tapi disalurkan lewat RT masing-masing.
"Oleh karenanya RT yang kenal warganya yang berhak mendapat paket murah ini," terangnya.
Para RT, ucap dia, akan secara simbolis membeli paket murah itu ke Disperindag yang menggelar pasar murah di kantor kelurahan.
"Kita meminta juga kepada para RT untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa ini bukan bansos karena adanya wabah covid-19 seperti sebelumnya, tapi ini pasar murah, agar jangan salah paham," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News