Kali ini, Kemenkop UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) memberikan relaksasi kepada Koperasi Produksi Susu dan Usaha Peternakan (KPS Bogor) Kawasan Usaha Peternakan Sapi Daerah (Kunak).
Relaksasi berupa penundaan pembayaran cicilan KPS Bogor Kunak kepada LPDB-KUMKM selama satu tahun. Nilai cicilan sebesar Rp1,8 miliar. Cicilan tersebut merupakan sisa dari total pinjaman yang diberikan LPDB-KUMKM sebesar Rp5 miliar pada 2017.
"Nilai cicilan Rp1,8 miliar itu kita relaksasikan selama satu tahun. Tidak ada biaya bunga," ujar Menkop UKM Teten Masduki, saat mengunjungi KPS Bogor Kunak, di Desa Pamijahan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 27 Juni 2020.
Relaksasi itu sudah diberikan oleh LPDB-KUMKM sejak April, seiring pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Teten berharap dengan diberikan relaksasi, produksi susu dapat meningkat.
"Kunjungan saya ini ingin memastikan bahwa program relaksasi sudah berjalan. KPS Bogor Kunak terganggu omzetnya, sehingga kami berikan relaksasi selama satu tahun," ujar Teten.
.jpg)
Menkop UKM Teten Masduki bersama Dirut LPDB-KUMKM Supomo mengunjungi KPS Bogor Kunak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kehadiran mereka disambut Ketua KPS Bogor Kunak Zamroni Burhan(Foto:Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba)
Ketua KPS Bogor Kunak Zamroni Burhan mengapresiasi pemberian relaksasi tersebut. Dengan relaksasi, mereka kini terfokus pada biaya perawatan pemulihan sapi.
"Produksi kami turun. Januari, kami mampu produksi 12 ton per hari. Saat ini, kami hanya mampu memproduksi delapan ton per hari," kata Zamroni.
Penurunan produksi disebabkan kekurangan suplai bahan pakan. Suplier bahan pakan ternak banyak yang tutup karena PSBB. Selain penurunan produksi susu, populasi sapi perah juga berkurang karena sebagian peternak menjual sapi demi bertahan hidup selama pandemi covid-19.
"Kapasitasnya (KPS Bogor Kunak) menampung 2.250 ekor sapi dengan lahan rumput tidak perlu keluar. Sekarang sapi kami tinggal 1.200 ekor," ucap Zamroni.
.jpg)
Menkop UKM Teten Masduki (kiri) dan Dirut LPDB-KUMKM Supomo (kanan) berbincang dengan Ketua KPS Bogor Kunak Zamroni Burhan (Foto:Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba)
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan pihaknya berencana untuk memberikan bantuan tambahan (top up) sebesar Rp20 miliar. Biaya tersebut untuk membantu KPS Bogor Kunak dalam menguatkan permodalan untuk membeli sapi dan pakan.
"Kami lakukan analisa dahulu dari sisi kesiapan infrastrukturnya. Kalau infrastrukturnya seperti ini, harganya tidak akam bagus. Tidak ada artinya jika kita beri bantuan, tapi kualitas susunya tidak bagus," ujar Supomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News