Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Foto : MI/Atet.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Foto : MI/Atet.

Bulog Bangun Sarana Pengelolaan Gabah untuk Food Estate

Ilham wibowo • 21 Juli 2020 15:00
Jakarta: Perum Bulog (Persero) sepakat terlibat mendukung hilirisasi program food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah. Hasil gabah petani akan dikelola secara modern.
 
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan bahwa dukungan hilirisasi program food estate merupakan tugas utama Bulog yang sejak lama punya penugasan sebagai off taker dengan menyerap hasil panen petani. Bulog juga berkomitmen mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional melalui pembangunan proyek di lahan dengan total luas 165 ribu hektare.
 
Pria yang akrab disapa Buwas in menyebutkan bahwa pihaknya kini telah bergegas melakukan pembebasan lahan guna membangun gudang penyimpanan beras. Selain itu, Bulog juga telah merencanakan pembangunan rice milling unit di sekitar lokasi sawah yang dulunya lahan gambut tersebut.

"Dari 165 ribu hektare luas proyek food estate yang direncanakan, ada 48 ribu ha sawah di Pulang Pisau yang sudah produksi. Artinya produksi akan banyak, belum daerah-daerah lain yang sekarang mulai tanam, artinya akan menjadi sumber swasembada pangan baru di Indonesia," kata Buwas melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 21 Juli 2020.

 
Menurut Buwas, 48 ribu ha lahan di daerah tersebut yang telah aktif memproduksi empat ton setara beras per ha setiap tahunnya. Ditargetkan pembangunan gudang dan rice milling ini segera selesai agar dapat digunakan pada musim tanam Oktober 2020-Maret 2021.
 
Adapun pembuatan gudang baru ini akan lebih difokuskan untuk penyimpanan pangan dalam bentuk gabah. Hal terus dilakukan sehingga bisa lebih awet dan siap giling menggunakan fasilitas rice milling Bulog.
 
"Kami sangat mengapresiasi Pemerintah dalam mewujudkan lumbung pangan di Kalimantan Tengah, nantinya Bulog sebagai bagian dari BUMN Cluster Pangan akan menggarap hilirisasi atau sebagai off taker," ungkapnya.

 
Potensi lahan food estate yang cukup luas ini memberikan harapan baru untuk swasembada pangan di Indonesia serta dapat menjadi jawaban atas peringatan dari lembaga pangan dunia FAO yang menyebutkan adanya potensi krisis pangan akibat kekeringan. Saat ini ada 1,4 juta ton beras yang dikelola oleh Bulog dan cukup untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan