Salah satu infrastruktur yang tengah digarap adalah pembangunan pipa minyak Rokan sepanjang 367 kilometer (km) di koridor Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai, Wilayah Kerja Rokan.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan jaringan pipa tersebut dapat memperkuat portofolio dan meningkatkan pendapatan transportasi migas perseroan. Lalu meningkatkan lifting dari Blok Rokan yang merupakan salah satu blok minyak terbesar di Indonesia.
"Kami targetkan, pipa ini akan komersial pada akhir 2021 yang akan menyalurkan minyak rata-rata sekitar 265 ribu barel minyak per hari. Selain itu, umur ekonomis proyek ini sekitar 20 tahun," kata Rachmat dalam Public Expose Live 2020, Jumat, 28 Agustus 2020.
Rachmat menambahkan PGN juga melaksanakan proyek gasifikasi kilang Pertamina yang saat ini menggunakan BBM maupun LPG. Adapun total volume penyaluran potensial sekitar 90 BBTUD atau setara dengan 16,4 ribu BOEPD.
Proyek ini dilakukan di lima lokasi kilang, yaitu program RDMP Balongan, RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap, Kilang TPPI, dan GRR Tuban.
"Optimalisasi penyaluran pasokan gas ke kilang Pertamina dapat meningkatkan nilai keekonomian Pertamina dan untuk mencapai efisiensi energi kilang Pertamina," ujarnya.
Kemudian emiten berkode PGAS ini juga menggarap proyek regasifikasi LNG untuk 56 pembangkit listrik PLN dengan estimasi kapasitas pembangkit sebesar 1,8 GW.
"Saat ini, kami masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan PLN khususnya terkait kepastian demand gas," imbuhnya.
Lebih lanjut, PGN membangun jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan dana APBN 2020 sebanyak 127.864 sambungan rumah tangga.
"Pada pembangunan jargas telah dilakukan penyesuaian, karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah, dari semula 266.070 SRT terbagi menjadi 127.864 SRT pada 2020, dan 138.206 SRT pada 2021. Sedangkan jargas dengan swadana PGN 2020, akan dibangun sebanyak 50 ribu SRT," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News