ICDX mencatat produk yang menjadi penyumbang terbesar transaksi PBK adalah kontrak emas dengan total volume transaksi mencapai 571.416 lot settled. Dengan kata lain lebih dari setengah total volume transaksi semua produk multilateral yang diperdagangkan di ICDX yakni emas, minyak sawit, timah, valuta asing (forex), dan minyak mentah.
Pada periode yang sama, total volume transaksi multilateral ICDX mencapai 877.891 lot settled. Hal ini juga didorong oleh diluncurkannya lebih dari 20 kontrak mata uang asing (forex) baru. Sejumlah pencapaian ICDX lainnya di 2022 adalah dengan hadirnya produk baru untuk transaksi Penyaluran Amanat Nasabah ke Bursa Luar Negeri (PALN).
Hal ini dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin bertransaksi kontrak di bursa asing, namun tidak memiliki akses ke bursa luar negeri. Melalui PALN di Bursa Komoditi ICDX, transaksi nasabah untuk kontrak milik bursa luar negeri akan lebih terjaga keamanannya karena tercatat dalam bursa.
Baca: PT PII Gandeng Baznas Jakarta Sukseskan Program Semua Bisa Makan |
Board Member ICDX Megain Widjaja mengaku pihaknya juga bangga menjadi yang pertama dalam meluncurkan produk komoditi syariah sebagai inovasi perbankan syariah Indonesia. Pasar tersebut dinamakan Pasar Murabahah Komoditi Syariah. Hal ini menandai era baru perekonomian Indonesia.
"Di mana bursa komoditi untuk pertama kalinya bekerja sama langsung dengan lembaga perbankan dalam memfasilitasi kebutuhan pasar. Sejak ditransaksikan pada April lalu hingga November kemarin total nilai transaksi komoditi syariah ICDX telah mencapai Rp700 miliar," kata Megain Widjaja, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 20 Desember 2022.
Pada 2022, ICDX juga telah mengembangkan metodologi baru terkait penetapan margin yaitu menggunakan Value at Risk (VaR) guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan margin, serta selama dua tahun berturut-turut berhasil membuktikan keamanan data dan informasi serta infrastruktur perdagangan ICDX melalui ISO 27001:2013.
"Hal ini menunjukkan komitmen ICDX terkait perlindungan data nasabah," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News