Ilustrasi pabrik pupuk. Foto: dok Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Ilustrasi pabrik pupuk. Foto: dok Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Ini Dia yang Bikin Kinerja Pupuk Indonesia Moncer

Husen Miftahudin • 09 Januari 2023 15:48
Jakarta: Sentralisasi pemasaran yang dilakukan PT Pupuk Indonesia (Persero), sebagai bagian dari transformasi bisnis, terbukti berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Upaya sentralisasi ini, semakin memperkuat kemampuan Pupuk Indonesia beserta anak perusahaannya dalam melayani dan mengamankan pasokan pupuk dalam negeri khususnya pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi.
 
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menambahkan, sentralisasi ini juga berhasil meningkatkan penetrasi pasar baik dalam dan luar negeri untuk produk-produk komersial perusahaan baik pupuk maupun nonpupuk serta mengoptimalkan pendapatan perusahaan dari sektor tersebut. Menurutnya, setelah perusahaan melakukan sentralisasi pemasaran di 2021, terjadi peningkatan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
 
"Kami masih menunggu hasil audit, namun pendapatan dan laba perusahaan alhamdulillah meningkat secara signifikan, pada 2022 kami berhasil mencapai pendapatan sekitar Rp103 triliun dengan laba kurang lebih Rp19 triliun (unaudited), dengan 65 persen pendapatan berasal dari produk komersial dan nonpupuk. Dengan sentralisasi pemasaran ini, kami bisa mengoptimalkan penjualan perusahaan ke sektor komersial, terutama untuk penjualan amoniak dan urea baik itu dari segi tonase maupun mengoptimalkan harga jual," jelas Bakir dalam keterangan tertulis, Senin, 9 Januari 2023.

Penjualan pupuk ke sektor nonsubsidi, khususnya ke konsumen retail dan korporasi, di 2022 mencapai 4,08 juta ton atau 101 persen dari target dan penjualan produk nonpupuk mencapai 1,45 juta ton atau 130 persen dari target. “Perlu kami tekankan hal ini bisa kami lakukan dengan tetap memprioritaskan pasokan dalam negeri, baik kebutuhan pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi atau produk-produk komersial," tegasnya.
 
Melalui sentralisasi ini pula, lanjut dia, Pupuk Indonesia mengembangkan program 1.000 kios pupuk untuk produk komersial dan nonsubsidi untuk mempermudah akses petani terhadap produk-produk Pupuk Indonesia Grup.
 
"Kami berharap dengan program kios komersil Toko Pe-I, petani dan konsumen lainnya dapat lebih mudah mencari produk kami. Target kami saat ini adalah pembangunan 1.000 kios dan nantinya kami ingin agar Toko Pe-I ini bisa ada di semua kecamatan sehingga tidak ada lagi keluhan kesulitan mencari pupuk," harap Bakir. 
 
Baca juga: Pupuk Indonesia Grup Produksi 18,84 Juta Ton Sepanjang 2022

 
Keberhasilan sentralisasi pemasaran, menurut Bakir, karena hal ini menghilangkan kompetisi antaranak perusahaan yang selama ini saling bersaing. Di samping itu, sentralisasi juga dapat mengurangi biaya distribusi dan mengoptimalkan kecepatan distribusi produk.
 
"Selain itu juga meningkatkan daya tawar untuk sektor korporasi dan pelanggan luar negeri sehingga kita dapat memperoleh harga jual yang baik," urai dia.
 
Fungsi marketing, promosi, dan penetrasi pasar baik dalam dan luar negeri juga diambil alih oleh holding sehingga anak-anak perusahaan dapat fokus dan berkinerja optimal sebagai unit-unit produksi yang efisien. "Jadi kini holding yang bergerak mencari pasar dan pelanggan, melakukan kegiatan marketing termasuk dengan membuka kantor luar negeri Dubai," tambahnya.
 
Saat ini, Pupuk Indonesia sebagai holding mempunyai lima anak perusahaan yang bergerak sebagai produsen pupuk, yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan PT Pupuk Iskandar Muda. Jaringan pemasaran dan distribusi Pupuk Indonesia meliputi seluruh wilayah Indonesia.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan