Hal itu diungkapkan Menlu Retno usai mendampingi pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis sore waktu setempat.
"Pada Januari sampai Mei tahun ini, Indonesia sudah memperoleh surplus lebih dari USD500 juta," kata Menlu Retno, dilansir Antara, Jumat, 29 Juli 2022.
Menlu Retno mengatakan capaian kinerja perdagangan ini mengalami peningkatan yang signifikan, mengingat neraca perdagangan Indonesia defisit dalam tiga tahun terakhir.
Di sisi lain, total nilai perdagangan Indonesia terhadap Korea Selatan tercatat meningkat, yakni mencapai lebih dari USD18 miliar pada 2021, serta USD13 miliar pada 2020.
Baca juga: Indonesia-Korsel Sepakat Tingkatkan Kemitraan Strategis |
Oleh karena itu, Indonesia berupaya mendorong nilai perdagangan kedua negara dengan menghilangkan hambatan tarif dan non tarif untuk ekspor produk pertanian. Di bidang investasi, Korea Selatan saat ini menduduki posisi ke-6 negara dengan investasi terbesar di Indonesia.
"Korea Selatan saat ini menduduki posisi ke-6. Komitmen penambahan untuk investasi baru sangat jelas," kata Menlu Retno.
Adapun Presiden Joko Widodo beserta delegasi baru saja menyelesaikan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan dengan melakukan pertemuan bersama para CEO, pertemuan terpisah dengan Hyundai dan LG, serta pertemuan bilateral dengan Presiden Yoon Suk-yeol yang menjadi inti dari kunjungan kerja Presiden di Seoul.
Pertemuan Jokowi dengan Presiden Yoon Suk-yeol merupakan kedua kalinya dilakukan. "Komitmen kedua Presiden sangatlah jelas, untuk memperkuat kerja sama, terutama bidang ekonomi. Pada saat bertemu dengan para CEO, minat untuk melakukan perluasan dan investasi baru di Indonesia cukup besar," ujar Menlu Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id