"Dampak naiknya kebutuhan pokok sangat terasa bagi UMKM terutama yang bergerak di produksi pangan," kata Wakil Ketua Kadin Sulut Ivanry Matu di Manado, dikutip Senin, 5 September 2022.
Dia mengatakan saat ini saja akibat global perang Rusia-Ukraina itu sudah terasa dengan naiknya bahan baku. Hal ini akan berpengaruh juga pada penentuan harga pokok produksi dan harga jual produk jadi.
Di sisi lain, katanya, diperhadapkan pada daya beli yang turun. Kondisi ini tentu akan sangat berimplikasi pada revenue para pelaku UMKM.
Baca juga: Kadin: SDM Unggul dan Adaptif Perubahan Jadi Kunci Kemajuan Negara |
Sehingga, katanya, UMKM perlu inovasi dan kreatif sehingga walaupun harga bahan baku naik, tapi diimbangi dengan minat pasar yang besar.
"Menurut pengalaman sebelumnya setiap ada kenaikan harga BBM, maka harga-harga yang lain juga ikut naik," tuturnya.
Adapun kenaikan harga BBM bersubsidi pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar bersubsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter yang berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022, pukul 14.30 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News