Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok Kementan.
Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok Kementan.

Kementan Siapkan 3 Strategi Halau Krisis Pangan Global

Husen Miftahudin • 06 Oktober 2022 14:17
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) sejak beberapa tahun terakhir melaksanakan berbagai program demi memastikan keberlangsungan pangan bagi masyarakat di tengah krisis pangan global. Di antaranya The Development of Integrated Farming System in Upland Area (Upland) yang merupakan program kerja sama Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
 
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, lewat Upland ribuan petani yang melaksanakan aktivitas pertaniannya di dataran tinggi menjadi terbantu. Fokus dari kegiatan Upland ini adalah pengembangan pertanian yang komprehensif dari on-farm sampai dengan off-farm berdasarkan value chain.
 
"Value chain ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi. Caranya melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis, dan penguatan sistem kelembagaan," ujar Syahrul pada acara pembukaan workshop bertajuk Mensiasati Krisis Pangan Global dengan Meminimalisir Risiko Produksi Pangan melalui Pembiayaan Pertanian seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 6 Oktober 2022.

Dalam workshop tersebut membahas tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR), risiko terhadap produksi pangan, pengembangan keuangan inklusif dalam pembangunan pangan dan pertanian, serta asuransi pertanian. "Intinya adalah bagaimana menciptakan solusi dari krisis pangan ini, melalui skema pembiayaan pertanian," tegas Syahrul.
 
Ia memaparkan, untuk menghadapi krisis pangan global saat ini terdapat tiga strategi utama yang akan dijalankan oleh Kementan. Pertama, peningkatan kapasitas produksi untuk komoditas yang mengendalikan inflasi, seperti cabai dan bawang.
 
Selain itu, dilakukan juga peningkatan kapasitas produksi untuk menekan impor. "Untuk menekan impor maka kita akan tingkatkan kapasitas produksi kedelai, gula tebu, dan daging sapi," ujar Syahrul.
 
Kedua, mengembangkan komoditas-komoditas yang dijadikan sebagai substitusi impor. Untuk pengganti gandum, Kementan akan mendorong budidaya ubikayu, sorgum, dan sagu. Sementara untuk gula tebu, akan difokuskan untuk mengembangkan gula non tebu, seperti stevia, aren, dan lontar.
 
"Untuk pengganti daging sapi, kita akan kembangkan daging kambing, domba, itik, dan ayam lokal," sebutnya.
 
Baca juga: Jokowi Khawatir Perubahan Iklim Ganggu Terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional

 
Sementara strategi ketiga yang akan dilakukan adalah peningkatan ekspor. Komoditas yang akan diprioritaskan adalah sarang burung walet, porang, ayam, dan telur.
 
"Peningkatan ekspor masih kita dorong terus. Program tiga kali ekspor itu tidak bisa hilang. Lebih dari 500 komoditas baik itu tumbuhan ataupun hewan yang kita ekspor selama ini. Kita lihat kinerja ekspor kita terus meningkat dari 2019, 2000, 2001 sampai 2022 sekitar 38 persen dibanding tahun sebelumnya," katanya.
 
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Ali Jamil mengatakan proyek Upland membangun pertanian dari hulu ke hilir, terutama di dataran tinggi yang bisa ditanam padi, kopi, dan berbagai macam sayuran. "Sehingga bagaimana potensi-potensi tadi bisa diangkat dengan program ini dalam rangka mengatasi krisis global," katanya.
 
Hal tersebut juga sesuai dengan strategi yang dicanangkan Mentan sejak awal yakni lima cara bertindak atau lebih dikenal dengan 5 CB untuk meningkatkan komoditas pangan di Indonesia. CB 1 adalah mengembangkan kapasitas peningkatan produksi. CB 2 berkaitan dengan pangan lokal. CB 3 penguatan cadangan dan sistem logistik pangan. CB 4 pengembangan pertanian modern. Dan, CB 5 adalah gerakan tiga kali ekspor (Gratieks).
 
Semua CB tersebut harus dijalankan sesuai dengan sistem kerja extraordinary dan keyakinan serta optimisme agar mampu memajukan pertanian Indonesia. "Jadi hari ini kita lakukan sosialisasi atau menyiasati krisis pangan global. Dengan keterlibatan peran dari projek Upland ini untuk membangun logistik pangan kita. Saat ini ada 13 kabupaten yang sudah running salah satunya Garut," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan