Kunjungan wisatawan ke Indonesia. Foto: dok MI.
Kunjungan wisatawan ke Indonesia. Foto: dok MI.

Pariwisata Indonesia Diyakini Tidak akan Terpengaruh Dampak KUHP

Fetry Wuryasti • 13 Desember 2022 08:36
Jakarta: Rancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP) telah disahkan menjadi UU menuai banyak protes, salah satunya terkait pasal perzinaan, dengan ancaman pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak kategori II atau mencapai Rp 10 juta. Kehadiran UU ini dinilai oleh sejumlah pihak membuat turis asing enggan datang ke Indonesia dan berdampak pada sektor wisata.
 
Direktur Utama InJourney BUMN holding industri aviasi dan pariwisata Dony Oskaria meyakinkan aturan itu tidak berdampak pada penurunan atau pembatalan penerbangan internasional ke Indonesia, termasuk dari negara tetangga Australia meski pemerintah setempat telah merilis kebijakan travel warning.
 
"Saya tidak ahli di dalam undang-undang, tapi melihat dari data saja, arus turis mancanegara di kedatangan internasional bandara di Indonesia tidak terjadi penurunan, tidak ada juga pembatalan. Tapi tentu semua pihak butuh mensosialisasikan apa yang dikhawatirkan, ditakutkan tidak seperti itu pada dasarnya," kata Dony di Kementerian BUMN, dikutip Selasa, 13 Desember 2022.
 
Dony mengatakan industri pariwisata memiliki banyak pesaing, dan tidak sedikit pihak yang ingin menjatuhkan sektor wisata Indonesia, untuk mendorong destinasi wisata negara lain seperti ke Vietnam, ke Thailand. Sebab pada dasarnya pariwisata adalah bisnis. Pihaknya mencatat tidak ada penurunan penumpang yang signifikan atau pembatalan penerbangan imbas dari UU yang baru disahkan itu.
 
"Ini tidak seperti yang ditakutkan oleh orang-orang. Namun menurut saya memang butuh sosialisasi. Tapi di sisi kami di pengelola airport tidak terjadi penurunan traffic yang signifikan dan tidak ada juga pembatalan penerbangan," kata Dony.
 
Dony melanjutkan, travel warning yang dikeluarkan Pemerintah Australia juga harus disikapi secara bijak. Dia menilai, kebijakan tersebut bisa saja terkait persaingan industri pariwisata yang mulai pulih.
 
Sementara itu tingkat okupansi hotel pada destinasi utama sudah mencapai 80 persen jelang libur Nataru. Dia optimistis pada minggu keempat Desember, keterisian mencapai 100 persen," ujar Dony.
 
Ia menargetkan pada minggu depan atau minggu keempat Desember, tingkat okupansi hotel akan mencapai 100 persen. Sementara itu, tingkat okupansi hotel pada destinasi non utama sebesar 51 persen. Menurutnya, keberadaan hotel pada destinasi tersebut masih berusaha untuk mencatatkan kenaikan.
 
"Rata-rata okupansi non utama masih sekitar 51 persen, karena destinasi-destinasi yang tidak terlalu tinggi traffic-nya masih berusaha untuk naik," kata Dony.
 
Baca juga: Sandiaga Optimistis Target 5,2 Juta Wisman Tercapai

 
Direktur Utama SDM InJourney Herdy Harman menyebutkan ada sekitar 30 hotel yang berada di bawah naungan InJourney. Dari 30 hotel tersebut yang beroperasi sebanyak 27 hotel, sedangkan tiga hotel lainnya masih berada dalam tahap revitalisasi.
 
Jumlah kamar yang tersedia sebanyak 3.629, dengan jumlah pemesanan untuk menyambut tahun baru berada di kisaran 50 persen. "Semoga bisa 60 persen," kata Herdy.
 
Untuk sarana transportasi, PT KAI (Persero) menyiapkan total sekitar 5,56 juta tiket kereta api selama periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, pada 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023, naik 202 persen dibanding total tiket yang disediakan pada libur Nataru tahun sebelumnya, yakni 2,1 juta.
 
Direktur Niaga PT KAI (Persero) Hadis Surya Palapa mengatakan dari jumlah tiket tersebut, KAI tidak menargetkan semua tiket bisa terjual habis. "Target penjualan kami sekitar empat juta tiket dari total tiket yang kami siapkan," kata Hadis.
 
Menurut data PT KAI, porsi penjualan tiket terbesar selama libur Nataru 2023 yakni untuk KA Reguler, sekitar 4,76 juta kursi. Sementara untuk KA tambahan disediakan sekitar 513 ribu kursi. Penyediaan tiket terbesar terjadi pada 23-25 Desember 2022 serta 30 Desember 2022-1 Januari 2023, dimana masing-masing hari disediakan sebanyak 311.776 kursi.
 
"Ada sekitar 26-30 ribu tempat duduk tambahan rata-rata per hari. Untuk regulernya total ada sekitar 265 ribu kursi. Jadi total untuk tempat duduk tersedia sekitar 300 ribu," kata Hadis.
 
KAI juga memprediksi adanya kenaikan okupansi penumpang di KRL Jabodetabek sebesar 8 persen saat Nataru 2023 dibanding tahun sebelumnya. KAI juga menyiapkan tambahan armada. "Sehingga total growth kereta api akan ada hariannya rata-rata menjalankan sebanyak 1.653 kereta api per hari, atau total selama libur Nataru ini 29.759 perjalanan kereta api per hari," tutur Hadis.
 
Kemudian, pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 ini Jasa Marga tidak akan memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan