Coldplay. Foto: Instagram.
Coldplay. Foto: Instagram.

Beli Tiket Coldplay Pakai Pinjol Termasuk Panic Buying? Ini Penjelasan dan Dampaknya

Arif Wicaksono • 24 Mei 2023 13:33
Jakarta: Penipuan tiket konser Coldplay dengan metode jasa titip (jastip) baru-baru ini marak menjadi perhatian media massa. Penipuan ini didahului dengan antrean konsumen yang melakukan war tiket pada periode penjualan tiket selama dua hari. Pembelian tiket secara sembarangan ini dilakukan karena adanya pembelian secara panik atau panic buying.
 
baca juga: Nambah Lagi, Korban Penipuan Tiket Coldplay jadi 65 Orang

Panic buying adalah aktivitas belanja berlebihan karena rasa panik yang dialami masyarakat. Fenomena ini umumnya didasari situasi eksternal yang dianggap genting dan menciptakan rasa panik berlebihan, sehingga membuat mereka membeli barang-barang dalam jumlah berlebih.
 
Berdasarkan yang disampaikan seorang psikolog bernama Ikhsan Bella Persada dilansir dari website OCBC Nisp pengertian panic buying adalah sebuah kondisi yang erat kaitannya dengan situasi tak terduga seperti pandemi virus korona yang membuat orang membeli minuman yang bisa melawan penyakit tersebut.
 
Secara umum, individu yang mengalami kondisi tersebut merasakan kecemasan secara berlebihan. Kondisi tersebut juga membuat setiap orang melakukan apapun demi membuat dirinya merasa aman. Ini dampak panic buying yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Kecemasan yang menular

Panic buying bisa menyebabkan kecemasan yang menular. Kecemasan itu lahir karena panic buying adalah situasi yang menimbulkan rasa cemas berlebihan. Kecemasan tersebut tidak hanya terjadi pada satu individu, tapi bisa menular ke individu lain.

Kecemasan itu bisa diperparah dengan arus informasi di era digital yang begitu cepat dan terkadang membingungkan, sehingga terjadi kecemasan berlebihan secara massal.

2. Barang laris manis

Panic buying menyebabkan orang rela menghamburkan uangnya untuk membeli barang yang dianggap penting seperti pembelian tiket Coldplay karena takut kehabisan atau FOMO. Pembelian yang tidak wajar akan membuat stok produk minim. Kondisi dalam tiket Coldplay masih relatif tak terlalu genting ketimbang pembelian sembako yang bisa menyebabkan pasokan supply makanan menjadi minim.

3. Pemborosan

Perilaku membeli berlebihan membuat individu mengalami pemborosan. Uang yang seharusnya bisa digunakan untuk keperluan lain atau diberikan pada orang yang membutuhkan jadi dihamburkan tanpa tujuan pasti. Bahkan ada kabar banyak yang membeli tiket Coldplay dengan pinjol (pinjaman online), sehingga malah rentan mengganggu kondisi keuangan kedepannya.

4. Produk yang tak dimanfaatkan dengan baik

Keempat, dampak panic buying adalah produk-produk yang jadi membusuk karena tidak terpakai. Misalnya kebutuhan makanan. Padahal yang dibutuhkan hanya untuk lima orang saja, tapi yang dibeli justru untuk 20 orang. Kondisi keuangan rumah tangga jadi terganggu karena adanya panic buying. Pada intinya panic buying bisa mengurangi pendapatan karena adanya unsur tidak rasional ketika melakukan pembelian barang.

5. Inflasi

Terakhir, dari sudut pandang masyarakat secara luas dan pemerintahan sebuah negara. Panic buying adalah kondisi yang bisa membuat ekonomi suatu negara mengalami inflasi. Inflasi adalah penurunan nilai uang kertas karena begitu banyaknya uang yang beredar secara cepat, sehingga membuat harga mengalami kenaikan signifikan. Kondisi ini terjadi ketika panic buying terhadap barang yang menjadi kebutuhan pokok seperti BBM, daging ayam atau sapi.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan