"Kata kuncinya memang kerja sama dan kolaborasi. Tahun lalu kita berhasil hampir USD15,8 miliar, jadi di tahun ini harus lebih bagus lagi. (Targetnya) harus di atas itu," kata Mendag dalam acara peluncuran Trade Expo Indonesia ke-38 di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Senin, 10 Juli 2023.
Ia menegaskan, kerja sama dan kolaborasi harus terus dijunjung tinggi dalam TEI ke-38 ini. Hal itu dilakukan guna mencapai target yang lebih besar.
Di sisi lain, Mendag juga mengakui adanya penurunan ekspor Indonesia yang disebabkan oleh perdagangan dengan negara-negara pasar tradisional tengah melambat. Oleh karena itu, lanjut Mendag, pihaknya akan terus menjajaki kerja sama dagang dengan negara-negara nontradisional seperti India, Pakistan, Bangladesh, Afrika, dan Mesir.
"Ini kan pasar tradisional kita melambat, kita cari terobosan baru non tradisional kita sudah dua kali India, Pakistan, Bangladesh, Afrika ke Mesir, itu juga potensi pasar yang besar. Jadi, yang lama ini juga, yang baru kita coba," ujarnya.
Baca juga: Punya Kualitas Setara Merek Asing, Mendag: Tinggal Manfaatkan Marketplace! |
Pameran dagang terbesar
Trade Expo Indonesia merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia yang digelar setiap tahun oleh Kemendag. TEI 2023 akan dilaksanakan secara offline pada 18-22 Oktober 2023 yang bertempat di ICE, BSD Tangerang dan dilaksanakan secara online pada 18 Oktober-18 Desember 2023.
TEI 2023 mengusung tema 'Sustainable Trade for Global Economic Resilience'. Targetnya tahun ini TEI 2023 diharapkan dapat diikuti sekitar 1.200 pelaku usaha yang dihadiri oleh 8.300 buyer dan dikunjungi visitor 25 ribu secara offline serta 33 ribu secara online.
Dalam ajang tersebut akan memamerkan sejumlah produk unggulan dari berbagai sektor di Indonesia seperti manufaktur, fesyen, aksesoris, perawatan kesehatan, kecantikan, peralatan kesehatan, dekorasi rumah, furniture, produk jasa digital, serta makanan dan minuman.
(FICKY RAMADHAN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News