Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Fenomena Baru: Masyarakat RI Kecanduan Pinjol dan Paylater?

Annisa ayu artanti • 10 Desember 2025 18:02
Jakarta: Trend meminjam uang lewat aplikasi terus melejit. Hingga September 2025, total utang masyarakat Indonesia melalui pinjaman online (pinjol) dan paylater sudah menembus Rp101,3 triliun. 
 
Angka ini bukan hanya menunjukkan betapa populernya layanan keuangan digital, tetapi juga mengisyaratkan potensi risiko kredit yang makin besar.

Pinjol masih mendominasi

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pinjol masih menjadi penyumbang terbesar dengan outstanding Rp90,99 triliun.
 
Angka ini naik 22,16 persen dibanding September 2024 yang sebesar Rp74,48 triliun. Secara bulanan, pembiayaan pinjol juga bertambah 3,86 persen dari posisi Agustus 2025 sebesar Rp87,61 triliun.
 
Baca juga: Update Terbaru! Daftar 95 Pinjol Berizin OJK Desember 2025

Namun kenaikan ini dibarengi peningkatan risiko gagal bayar. Rasio kredit macet pinjol (TWP90) naik dari 2,60 persen pada Agustus menjadi 2,82 persen di September 2025.

Tren ini menunjukkan sebagian pengguna mulai kesulitan membayar cicilan di tengah maraknya konsumsi berbasis utang.

Paylater melonjak hampir dua kali lipat

Berbeda dengan pinjol, paylater mencatat pertumbuhan paling cepat. Total utang lewat skema “beli sekarang bayar nanti” ini mencapai Rp10,31 triliun, melesat 88,65 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Meski tumbuh agresif, tingkat pembiayaan bermasalah (NPF gross) paylater relatif terjaga di 2,92 persen.
 
Baca juga: Pinjaman Daring Ilegal Masih Berkeliaran, Begini Cara Mengenalinya!

Pembiayaan lainnya ikut tumbuh

Di sektor lembaga pembiayaan, modal ventura, dan jasa keuangan lainnya (PVML), total piutang pembiayaan mencapai Rp507,14 triliun, tumbuh 1,07 persen secara tahunan.
 
Kenaikan ini terutama didorong oleh pembiayaan modal kerja yang meningkat 10,61 persen.
 
Dari sisi kesehatan industri, kondisi masih terkendali dengan NPF gross sebesar 2,47 persen, NPF net sebesar 0,84 persen, dan 
Gearing ratio sebesar 2,17 kali.
 
Indikator tersebut menunjukkan industri pembiayaan masih berada di level aman meskipun tren kredit macet pada kanal digital ikut meningkat.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan