PLTP yang berlokasi di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar alam, Provinsi Sumatera Selatan dan berkapasitas 91,2 Megawatt (MW) siap menyalurkan listrik melalui jaringan transmisi milik PT PLN (Persero) untuk mendukung keandalan pasokan listrik di wilayah Sumatra.
"Listrik yang bersumber dari energi hijau bebas karbon emisi ini akan disalurkan melalui jaringan transmisi milik PT PLN," kata CEO PT Supreme Energy Supramu Santosa dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Januari 2022.
Ia menjelaskan Supreme Energy memulai studi pendahuluan di 2008. Lalu menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) di 2012 dan langsung memulai kegiatan eksplorasi hingga 2015.
Setelah menyelesaikan proses amandemen PJBL di akhir 2017, dan mencapai financial close di 2018, kegiatan konstruksi dan pengeboran sumur pengembangan dimulai.
Supreme Energy Rantau Dedap menunjuk konsorsium PT Rekayasa Industri dan Fuji Electric sebagai kontraktor EPC. Adapun total investasi untuk pengembangan PLTP Rantau Dedap Tahap-1 adalah lebih dari USD700 juta.
"Proyek Rantau Dedap adalah proyek panas bumi yang sangat menantang dengan lokasi yang terpencil, medan yang terjal, elevasi tinggi yaitu 2.600 mdpl dan konstruksi yang dilakukan di tengah pandemi covid-19," ucapnya.
Selain PLTP Rantau Dedap Tahap 1, Supreme Energy juga mengoperasikan PLTP Muara Laboh Unit-1 sebesar 86 MW yang dikelola oleh PT Supreme Energy Muara Laboh di Provinsi Sumatra Barat yang sudah beroperasi sejak Desember 2019.
Lalu, dua proyek Supreme selanjutnya adalah pengembangan Panas Bumi Muara Laboh Unit-2 80 MW, dan eksplorasi PLTP Rajabasa 2 x 110 MW di Provinsi Lampung yang dikelola oleh PT Supreme Energy Rajabasa, sekarang sedang menunggu penyelesaian amandemen PJBL dengan PT PLN (Persero).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id