Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Krisna Santosa, mengungkapkan sawit tak hanya bernilai sebagai sumber minyak, tetapi juga memiliki potensi pada setiap komponennya, termasuk limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai biomassa dan bio-CNG.
"Data Ditjen Energi Terbarukan Kementerian ESDM 2023 menunjukkan 11 juta ton bahan bakar nabati dapat mengurangi 20 juta ton emisi CO2. Dengan komitmen berkelanjutan, target penurunan emisi karbon hingga 32 persen pada 2030 bisa tercapai lebih cepat," jelas Jatmiko, dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 Oktober 2024.
| Baca juga: Begini Cara Efektif Bikin Kinerja Industri Sawit Berkelanjutan |
Program mandatori biodiesel di Indonesia
Program mandatori biodiesel di Indonesia telah diterapkan sejak 2007 dengan pencapaian B25, lalu B35 pada 2023, dan saat ini menuju B40 dan B50. Bahkan, pemerintah menargetkan hingga B100 di masa mendatang, yang memungkinkan Indonesia untuk lebih mandiri secara energi.
PTPN IV PalmCo juga menyatakan komitmennya dalam mendukung program ini.
"Kami telah menguji B50 sejak 2019 pada kendaraan, mencapai jarak 170 ribu km tanpa kendala signifikan. Tantangan saat ini adalah meningkatkan produksi sawit nasional untuk kebutuhan pangan dan energi, terutama melalui replanting di lahan sawit masyarakat yang mencakup 40 persen dari total lahan sawit Indonesia," lanjut dia.
Dukungan berbagai pihak, termasuk PTPN IV PalmCo, diharapkan dapat memperkuat kemandirian energi Indonesia dan mempercepat kontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
