Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengarahkan Direktorat Sumber Daya Maritim untuk membantu proses pencarian pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak tersebut, yang hilang kontak empat menit usai lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta kemarin siang.
"Tugas kami membantu mencari jejak pecahan pesawat sehingga kita bisa melihat melalui perbedaan ketinggian sentimeter untuk mencari sebaran materi di dasar laut terkait pesawat tersebut,“ kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin dalam keterangan resmi, Minggu, 10 Januari 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Safri mengatakan Kapal Riset dan Pelatihan ARA Boat memiliki beberapa fitur canggih dalam melakukan proses pencarian objek kedalaman di bawah 100 meter. Ia mengatakan berkolaborasi dengan badan riset internasional hasil kerja sama Indonesia dan Korea Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), Kemenko Maritim dan Investasi ingin membantu proses evakuasi tersebut.
"Kami memiliki kapal riset atau kapal survei yang memiliki radar GPS canggih dengan teknologi seperti Multi Beam Echosounder, Dual Channel Single Beam Echosounder, Sub Bottom Profiler untuk melihat kondisi di dasar laut, CTD dan sensor untuk pengukuran PH, serta Grab Sampler. Kapal ini sudah siap berangkat dari Cirebon dengan ukuran kapal sepanjang 12 meter dengan kapasitas delapan orang awak kapal,” ujar Safri.
Direktur Siaga Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Didi Hamzar menyambut positif bantuan tersebut. Didi juga mengizinkan Kemenko Maritim dan Investasi bergabung dalam proses pencarian dan dapat berkoordinasi dengan tim di lapangan.
Senada, Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara yang diwakili oleh Sekretaris Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono mengapresiasi bantuan kapal tersebut.
(DEV)