Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Jaga Keberlangsungan Bisnis, Serangan Siber Perlu Diantisipasi

Angga Bratadharma • 13 Januari 2021 13:14
Jakarta: Pandemi covid-19 telah memberikan tekanan terhadap aktivitas perekonomian termasuk di dunia usaha. Bahkan, pekerja yang bekerja dari rumah juga memiliki risiko seperti serangan siber yang artinya perlu ada perlindungan agar menjaga keberlangsungan bisnis di masa mendatang.
 
Di 2020, banyak perusahaan dan perseorangan yang menghadapi serangan siber. Akibat pandemi, Cisco Umbrella mencatat setidaknya terjadi peningkatan sebesar 40 persen serangan siber di tahun lalu. Tidak heran jika di tahun yang baru ini banyak perusahaan dan perseorangan yang mencari cara untuk memperkuat keamanan siber mereka.
 
Keamanan siber adalah praktik untuk melindungi sistem, jaringan, dan program dari ancaman atau serangan digital. Serangan-serangan ini biasanya ditujukan untuk mengakses, mengubah, atau menghancurkan informasi sensitif; memeras uang dari korban; atau mengganggu proses bisnis.

Mengutip data Cisco, Rabu, 13 Januari 2021, ada beberapa tipe serangan siber yang hingga saat ini telah berhasil dideteksi dan dipelajari, yakni:


1. Malware

Sejenis perangkat lunak (software) yang dirancang secara khusus untuk mendapatkan akses tidak sah atau menyebabkan kerusakan pada komputer.


2. Phishing

Praktik mengirim e-mail palsu yang menyerupai e-mail dari sumber terpercaya. Tujuannya adalah untuk mencuri data sensitif seperti nomor kartu kredit dan informasi lainnya.


3. Ransomware

Sejenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk memblokir akses ke berkas (file) atau sistem komputer tertentu. Tujuannya adalah untuk memeras korban dengan meminta uang tebusan agar korban bisa mengakses kembali berkas atau sistem komputer mereka.


4. Social Engineering

Taktik atau manipulasi psikologis yang digunakan untuk mengelabui korban agar korban mengungkapkan informasi sensitif mereka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan akses ke data rahasia korban dan melakukan pembayaran atas nama korban atau melakukan pemerasan. Serangan ini dapat dilakukan dengan menggabungkan serangan lainnya di atas guna membuat korban mengeklik tautan, mengunduh perangkat lunak jahat, atau memercayai sumber atau situs berbahaya.
 
Berdasarkan hasil survei Cisco terhadap lebih dari 4.800 praktisi IT dan keamanan siber yang dilakukan di 25 negara dari berbagai macam industri, salah satu tipe serangan siber yang paling sering menyerang perusahaan atau bisnis kecil adalah ransomware.
 
Banyak perusahaan dan bisnis kecil yang dipaksa membayarkan sejumlah uang untuk bisa mendapatkan kembali akses ke berkas penting atau sistem komputer mereka. Hasil studi Cisco mengatakan bahwa salah satu akses atau jalur masuk ransomware paling sering adalah melalui port DNS (Domain Name System).
 
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) siap mempercepat proses transformasi digital dalam 2-3 tahun mendatang, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Agenda ini dipercepat dari sebelumnya 10 tahun menjadi hanya 2-3 tahun saja karena transformasi digital sangat diperlukan terutama menghadapi pandemi covid-19.
 
"Dalam upaya mempercepat transformasi digital, Kominfo tidak bisa jalan sendiri. Harus melibatkan dan menggandeng partisipasi pihak swasta termasuk perusahaan telekomunikasi guna perluasan infrastruktur internet," kata Staf Khusus Menkominfo Rosarita Niken Widiastuti. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan