Ilustrasi kegiatan ekspor - - Foto: dok MI
Ilustrasi kegiatan ekspor - - Foto: dok MI

Ekspor Jatim Turun 13,79%, Ini Penyebabnya

Amaluddin • 17 Februari 2021 18:57
Surabaya: Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat ekspor Jatim pada Januari 2021 turun sebesar 13,79 persen dari USD1,78 miliar menjadi USD1,54 miliar jika dibandingkan Desember 2020. Sementara dibandingkan November tahun lalu, nilai ekspor Jatim juga menurun sebesar 14,60 persen.
 
"Penurunan ini disebabkan karena ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim Umar Sjaifudin dalam keterangan resmi, Rabu, 17 Februari 2021.
 
Ekspor komoditas nonmigas, kata Umar, jika dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 9,18 persen, yaitu dari USD1,52 miliar menjadi USD1,38 miliar. Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang 90,14 persen dari total ekspor bulan ini.

"Jika dibandingkan dengan Januari 2020, nilai ekspor nonmigas Jatim juga mengalami penurunan 21,40 persen," terang dia.
 
Selain nonmigas, penurunan drastis juga terjadi pada komoditas migas yang mengalami penurunan sebesar 41,14 persen, dibanding bulan sebelumnya. Yaitu dari USD257,06 juta menjadi USD151,31 juta pada Januari 2021.
 
"Sementara jika dibandingkan Januari 2020 nilai ekspor migas justru mengalami kenaikan sebesar 308,96 persen," tambahnya.
 
Pada Januari 2021, ekspor Jatim masih didominasi oleh sektor Industri dengan nilai ekspor mencapai USD1,28 miliar yang berkontribusi sebesar 83,16 persen, dari total ekspor pada bulan tersebut. Sementara itu, ekspor minyak mentah berada di urutan berikutnya dengan nilai ekspor mencapai USD148,79 juta yang menyumbang 9,69 persen.

 
Ekspor dari sektor migas mencapai USD151,31 juta yang menyumbang peranan sebesar 9,86 persen. Ekspor dari sektor pertambangan dan lainnya mempunyai nilai terkecil dengan peranan sebesar 0,13 persen atau nilai ekspor mencapai USD1,99 juta.
 
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari 2021 adalah Jepang mencapai USD245,70 juta atau berkontribusi terhadap ekspor 17,75 persen. Disusul berikutnya ke Amerika Serikat sebesar USD223,27 juta setara 16,13 persen, dan ke Tiongkok sebesar USD122,26 juta, setara 8,83 persen.
 
"Ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai USD283,13 juta atau setara 20,46 persen. Sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa mencapai USD109,16 juta atau setara 7,89 persen," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan