Direktur Utama Holding BUMN Farmasi Honesti Basyir menyebutkan obat yang dimaksud adalah Favipiravir hasil besutan dari PT Kimia Farma Tbk yang dapat dipergunakan untuk terapi covid-19 dan Desrem™, obat anti korona keluaran PT Indofarma Tbk.
Selain itu PT Kimia Farma Tbk dan anak usahanya, PT Phapros Tbk juga telah memproduksi obat untuk penanganan covid-19 lainnya seperti Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone, dan Methylprednisolone.
"Bergabungnya entitas BUMN farmasi dalam suatu naungan holding, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam percepatan penanggulangan pandemi covid-19 di Indonesia, baik dari sisi pencegahan melalui penyediaan vaksin, penanganan melalui pengobatan dan pemberian multivitamin, maupun melalui penyediaan alat kesehatan," kata Honesti dalam keterangan tertulis, Senin, 5 Oktober 2020.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan pihaknya beserta seluruh grup usaha mendukung upaya penekanan penyebaran covid-19 di Tanah Air melalui berbagai jenis produk antara lain Oseltamivir 75 gr Caps yang merupakan antiviral covid-19 dan telah menjadi rujukan sebagai protokol pengobatan covid-19 di berbagai Rumah Sakit.
Oseltamivir 75 gr Caps merupakan produk yang telah memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri senilai 40,06 persen ini telah diproduksi sendiri oleh Indofarma dengan kapasitas produksi sebesar 4,9 juta kapsul per bulan, sehingga diharapkan dapat mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Selain itu, produk penanganan covid-19 lainnya adalah Desrem™ Remdesivir Inj 100 mg, yang merupakan produk antiviral hasil produksi Mylan Laboratories Ltd, yang akan dipasarkan oleh Indofarma dalam waktu dekat. Indofarma memastikan ketersediaan stok Desrem™ Remdesivir Inj 100 mg untuk bulan ini sebanyak 400 ribu vial.
"Produk yang akan kami pasarkan dalam waktu dekat adalah Desrem™ Remdesivir Inj 100 mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan telah disetujui oleh BPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang sudah diterbitkan pada 30 September 2020. Desrem™ Remdesivir Inj 100 mg akan mulai dipasarkan pekan depan, merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan pada pasien rawat inap covid-19 dalam kondisi sedang-berat," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menjelaskan pihaknya telah menyiapkan jenis obat Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi covid-19. Obat tersebut diklaim sudah dapat diproduksi sendiri oleh Kimia Farma, dan merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan sendiri oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan telah mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai dengan regulasi pemerintah.
Selain obat-obatan tersebut, Honesti menjelaskan anggota holding juga memproduksi beberapa multivitamin penambah daya tahan tubuh, mendistribusikan alat kesehatan, serta melakukan layanan pemeriksaan yaitu Rapid Test dan PCR Test.
Sementara Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi akan menjalankan tugas untuk pengadaan vaksin covid-19, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Sinovac.
Sampai dengan akhir September 2020 yang lalu, terdapat 1.319 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 656 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua, dan 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca suntikan kedua. Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News