Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Foto: Medcom/Anggi Tondi
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Foto: Medcom/Anggi Tondi

Erick Thohir: Bangun Infrastruktur Tanpa Utang, Buat Neraca Keuangan Waskita Aman

Annisa ayu artanti • 06 September 2022 21:41
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan penyelesaian transaksi kerja sama investasi antara Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) beserta anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTTR) untuk pembangunan dua ruas Jalan Tol Trans Jawa, yakni Tol Kanci-Pejagan dan Tol Pejagan-Pemalang membuat menguatkan neraca keuangan Waskita.
 
Kerja sama dan kesepakatan pencairan dana dari INA dilakukan melalui anak perusahaan yang sepenuhnya milik lembaga pengelola investasi Indonesia itu, yaitu PT Rafflesia Investasi Indonesia (RII) dan PT Abhinaya Investasi Indonesia (AII).
 
"Dalam kondisi apapun, pembangunan infrastruktur harus terus berjalan. Dengan skema ini, kita membuktikan bahwa infrastruktur bisa dibangun dengan investasi, dan yang terpenting, tanpa utang. Jadi dari sisi posisi di neraca pun lebih baik, tidak menjadi beban perusahaan yang mendapat penugasan, seperti Waskita Karya group," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 September 2022.
 
Baca juga: INA, Hutama Karya, dan Waskita Kolaborasi Bangun Jalan Tol 

Ia menambahkan, di tengah krisis global yang berpengaruh pada nilai tukar mata uang antar negara, pembangunan infrastruktur idealnya memang menggunakan dana investasi, dan tidak dari pinjaman.
 
Oleh karena itu, Erick mengapresiasi keterlibatan banyak pihak yang berkolaborasi dan bersinergi untuk mendukung kapasitas dana sehingga investasi INA berjalan maksimal dalam mempercepat infrastruktur jalan tol di Tanah Air.

"Tentu saya juga mengucapkan terima kasih kepada INA yang terus berkolaborasi untuk memastikan aset-aset BUMN yang sudah diinvestasikan, baik dari dana pemerintah atau pun hasil dari aksi korporasi BUMN ini, bisa kita polarisasi dengan baik," ungkapnya.
 
"Dan ini tentu bagian yang berkelanjutan, kita akan mendorong semakin banyak aset-aset BUMN supaya bisa terbuka, transparan dan dilakukan secara mekanisme pasar. Investasi ini menjadi bagian dari kredibilitas agar investor bisa percaya ini (adalah) momentum yang sangat baik untuk Indonesia dalam membuka pertumbuhan ekonomi Indonesia dan merupakan pusat pertumbuhan ekonomi dunia," imbuhnya.
 
Pihak Kementerian BUMN, lanjut Erick,  akan mendorong terus penyehatan yang ada di BUMN-BUMN Karya, dan kita juga sudah bisa membuktikan infrastruktur memang investasi yang memerlukan waktu untuk recovery.
 
"Jadi, bukan seperti yang selalu dipersepsikan, investasi jalan tol yang mangkrak. Tidak seperti itu. Memang investasi jalan tol memerlukan waktu sekitar 7-8 tahun, sehingga bisa dalam kondisi yang sangat baik," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan