“Itu bentuk penghormatan dan cinta Kepala Negara terhadap PMI. Pelepasan sebelumnya pernah hadir menko, menteri, pimpinan DPR, dan tokoh penting lainnya di negara ini. Hanya di Indonesia pekerja migran dilepas langsung oleh pejabat negara. Ini artinya negara ingin memberikan penghormatan, perlakuan memuliakan para pekerja migran karena menyadari mereka ini penyumbang devisa terbesar kedua, Rp159,6 triliun. Artinya, negara sangat bergantung pada devisa yang selama ini mereka berikan,” kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani pada acara pelepasan 597 Pekerja Migran Indonesia (PMI) program Government to Government (G to G) Korea Selatan di Ballroom eL Royale Hotel, Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022.
Hingga hari ini, PMI yang berangkat ke Korea Selatan mendekati 10 ribu orang, yaitu sejak Korea Selatan menyatakan membuka tenaga kerja asing masuk sejak Januari hingga Oktober 2022.
“Adapun total PMI di program G to G sebanyak Rp133 ribu orang. Kami optimistis target 150 ribu PMI bisa tercapai. Karena covid 2021, kita hanya menempatkan 72 ribu PMI selama satu tahun,” kata Benny.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
Selain pelepasan keberangkatan PMI oleh Presiden, bentuk apresiasi lainnya terhadap PMI yaitu dengan memfasilitasi keberangkatan hingga kepulangan mereka. Beragam fasilitas di bandara disediakan untuk PMI. Tak hanya itu, pemerintah saat ini tengah menyiapkan skema kredit kepemilikan rumah bersubsidi, keringanan pajak bea cukai, hingga fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Para PMI mendapatkan fasilitas lounge di bandara, fast track (jalur khusus) di bandara sederajat dengan official diplomatic. Ada juga command center. Saat ini juga sedang digodok rencana menyiapkan program rumah murah subsidi untuk PMI melalui Kementerian PUPR. Nanti kita juga berbicara dengan Kementerian Keuangan terkait peraturan bea cukai atas barang-barang yang dibawa oleh PMI dari luar negeri. Jadi kalau PMI bawa barang dari luar negeri seharga Rp30 juta, yang Rp20 juta gratis, mereka hanya dibebani Rp10 juta. Jenis barangnya akan diatur PMK. Kita pun menghadirkan pinjaman melalui bank pemerintah dengan bunga yang sangat rendah, bunga KUR hanya 6 persen, dibayar selama mereka bekerja di luar negeri hingga selesai kontrak,” ujar Benny.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
BP2MI juga menaruh perhatian terhadap keselamatan para PMI, termasuk memberantas sindikat penempatan ilegal yang kerap merugikan dan membahayakan nyawa PMI.
“Saya bilang kepada Presiden bahwa kita harus perangi sindikat ilegal tanpa kompromi, karena sindikat ilegal ini tidak lepas dari backing orang-orang yang punya atribut kekuasaan. Kita sudah laporkan kepada masing-masing kementerian/lembaga oknum-oknum tersebut. Termasuk pejabat di lingkungan BP2MI tanpa kecuali,” kata Benny.
Pelayanan dan penghormatan untuk PMI diakui telah dirasakan oleh Muhammad Agung Lawarani, PMI asal Pare-Pare, Sulawesi Selatan, yang mendapat penempatan kerja di Korsel.
“BP2MI berperan mengarahkan agar kami tidak terjebak di sindikat ilegal. Sebelum berangkat diberi pelatihan pada 11-15 September, belajar tentang adat budaya, dan bahasa Korea. Terima kasih BP2MI telah berperan penting bagi PMI dan membantu PMI yang bermasalah. Harapan saya lebih sukses dan maju untuk BP2MI,” kata Agung yang bekerja di bagian pembungkusan alat pancing di Busan.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
Ali Busro, PMI asal Pekanbaru, Riau, yang juga mendapat penempatan di Korsel menuturkan betapa bangga dan bahagia keberangkatan dirinya dan PMI lain dilepas langsung oleh Presiden Jokowi.
“Senang sekali kita dilepas langsung oleh Bapak Presiden, sebelumnya belum pernah. Alhamdulillah ini suatu bentuk penghormatan dan penghargaan,” kata Ali.
Keberangkatan Ali kali ini merupakan yang kedua kali. Ia kembali terbang ke Korsel untuk bekerja di perusahaan manufaktur pengolahan suku cadang mobil.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
“Saya merasakan perbedaan sekarang dilatih langsung oleh BP2MI. Alhamdulillah sekarang banyak PMI yang mengutamakan berangkat keluar negeri melalui jalur resmi, melalui BP2MI. Dulu banyak yang melalui perusahaan ilegal dan tidak bertanggung jawab. Melalui BP2MI kita mendapatkan perlindungan,” tutur Ali.
Ali berjanji akan menabung penghasilannya selama bekerja di Korsel, sesuai arahan Presiden Jokowi.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
“Saya senang sekali tadi mendengar pesan dari Bapak Pesiden bahwa uangnya untuk ditabung, ditabung, ditabung. Itu artinya pesan untuk PMI agar uang benar-benar ditabung untuk dibawa ke Indonesia, untuk bekal kita bisa mandiri di Indonesia,” ucapnya.
Atas perhatian negara terhadap PMI, Ali mengucapkan terima kasih. “Saya berterima kasih kepada Pak Jokowi karena beliau hadir untuk memberangkatkan kami ke Korea Selatan. Mudah-mudahan Bapak Jokowi selalu diberikan kesehatan beserta keluarganya, diberikan kelancaran dalam urusan negara. Untuk Bapak Benny, terima kasih, karena pelayanan BP2MI. Kami sangat senang fasiliatsnya memadai,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News