Vaksinasi Gotong Royong merupakan vaksinasi kepada karyawan/karyawati, keluarga, dan individu lain terkait dalam keluarga yang pendanaannya ditanggung oleh badan hukum/badan usaha. Sejak pertengahan Januari 2021, pemerintah telah menggelar penyuntikan Vaksinasi Program secara gratis kepada kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan dan lanjut usia (lansia).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pemerintah menugaskan PT Bio Farma (Persero) dalam pendistribusian vaksin covid-19, peralatan pendukung, dan logistik.
Pemerintah juga bisa melakukan penunjukan langsung badan usaha dalam pendistribusian vaksin tersebut. Sementara itu, perusahaan yang akan menjadi peserta Vaksinasi Gotong Royong harus terdaftar dulu di Kadin Indonesia.
Selanjutnya, Kadin bekerja sama dengan Bio Farma melalui anak usaha PT Kimia Farma Tbk. Dalam pendistribusian dan penyuntikan Vaksinasi Gotong Royong, emiten farmasi berkode saham KAEF itu menunjuk cucu usahanya, PT Kimia Farma Diagnostika.
Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek Nurtjahjo Walujo Wibowo menjelaskan bahwa Kimia Farma Group telah melakukan berbagai persiapan untuk kegiatan Vaksinasi Gotong Royong sesuai dengan arahan pemerintah melalui Kementerian BUMN. Semua lini disiapkan, termasuk perbaikan pelayanan dan manajemen.
"Berbagai pembenahan lainnya di internal KFD [PT Kimia Farma Diagnostika] telah kami lakukan, seperti sistem pengawasan internal, penguatan sistem layanan dan supporting dengan mengedepankan aplikasi digital dan cashless, serta berbagai langkah pembenahan lainnya. Semua pembenahan itu untuk memberikan service excellence (pelayanan terbaik) sesuai dengan guidance yang diberikan oleh pemerintah dalam pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong," ujarnya, dalam keterangan resminya, Selasa, 18 Mei 2021.
Vaksinasi pekerja ini menggunakan jenis vaksin Sinopharm. Dalam pasal 7, ayat (4) Permenkes Nomor 10/2021 menyebutkan bahwa jenis vaksin yang digunakan dalam Vaksinasi Gotong Royong harus berbeda dengan Vaksinasi Program yang dijalankan oleh pemerintah.
Sampai saat ini, Indonesia menggunakan tiga jenis vaksin, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca. Nurtjahjo menuturkan, selama ini Kimia Farma sudah melaksanakan kegiatan distribusi vaksin dan implementasi vaksinasi dengan profesionalisme tinggi.
"Kami menjamin rencana Vaksinasi Gotong Royong akan dijalankan dengan kualitas yang sama dan profesional. Salah satunya kami mengembangkan layanan digital vaksinasi secara end to end mulai dari hulu hingga hilir (layanan). Melalui sistem ini, dapat dilakukan tracing terhadap identitas peserta vaksinasi, nomor vial vaksin, dan sertifikat vaksin," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News