Ilustrasi penerapan protokol kesehatan di industri semen - - Foto: Medcom
Ilustrasi penerapan protokol kesehatan di industri semen - - Foto: Medcom

Penerapan Prokes di Sektor Industri Dorong Produktivitas saat Pandemi

Suci Sedya Utami • 07 Agustus 2021 14:30
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memastikan penerapan protokol kesehatan di sektor industri berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
 
Dalam kunjungannya ke PT Indocement Tunggal di Citeureup-Bogor, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Muhammad Khayam Kemenperin meninjau langsung PT Indocement Tunggal di Citeureup-Bogor.
 
Perusahaan di sektor industri semen memiliki beragam fasilitas yang lengkap untuk pencegahan dan penanganan covid-19. Di samping itu, perusahaan rutin memberikan laporan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) secara berkala.

Khayam mengatakan selain bertujuan menjaga kesehatan seluruh pekerjanya, penerapan protokol kesehatan ini diharapkan mendorong produktivitas yang ujungnya akan berdampak pada pemulihan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.
 
“Kami aktif memantau langsung di lapangan untuk mengetahui sektor binaan kami, khususnya yang kritikal dan esensial dalam mengantisipasi pandemi covid-19 saat ini,” kata Khayam dalam keterangan resmi, Sabtu, 7 Agustus 2021.
 
Menurut Khayam, protokol kesehatan menjadi keharusan untuk diterapkan semua pihak selama masa pandemi, tidak terkecuali sektor industri yang tengah beroperasi. Dengan penerapan pengetatan protokol kesehatan, penyebaran virus korona di kawasan industri bisa ditekan.
 
“Hal itu perlu dilakukan guna mencegah klaster baru di sektor industri. Kalau timbul klaster industri, mereka akan rugi. Namun biasanya klaster ini dari rumah dibawa ke pabrik,” tutur dia.
 
Khayam pun meminta Satgas Penanganan covid-19 di setiap daerah rutin mengawasi dan melakukan pengecekan terhadap sektor industri yang beroperasi pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebab, Kemenperin bisa mencabut IOMKI apabila kedapatan melanggar aturan PPKM, sehingga industri diminta tertib dalam menjaga protokol kesehatan para pegawainya.
 
“Ini memang harus ketat, jangan sampai kita lengah, karena kalau lengah, nanti angka kasus naik lagi, dan ini akan makin sulit dalam memacu pertumbuhan ekonomi,” kata Khayam.
 
Ia juga memberikan apresiasi terhadap kinerja sektor industri pada triwulan II-2021 yang memperlihatkan kenaikan cukup signifikan sebesar 6,91 persen, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang ikut positif sebesar 7,07 persen.
 
Menurutnya, industri semen merupakan salah satu sektor yang strategis karena menopang pembangunan infrastruktur termasuk berkontribusi terhadap roda ekonomi nasional.
 
“Produksi semen nasional sampai Juni 2021 sebanyak 30,5 juta ton dan klinkernya 27,3 juta ton. Total penjualan semen mencapai 35,7 juta ton. Sementara itu, total ekspor semen dan klinker sebesar 6,7 juta ton,” sebut Khayam.
 
Sementara itu, Direktur Indocement Antonius Marcos mengemukakan perusahaan aktif melakukan eskpor semen ke berbagai negara di tengah masa pandemi.
 
“Tahun lalu kami produksi sebesar 10 juta ton. Kami telah melakukan ekspor semen ke berbagai negara seperti Australia, Tiongkok, Taiwan, Bangladesh, hingga Chili,” tutur Antonius.
 
Selain ke industri semen, Dirjen IKFT juga meninjau pabrik plastik PT Argha Karya Prima Industry Tbk di Citeureup, Bogor. Perusahaan ini terpantau telah memiliki program penanganan dan pencegahan covid-19. Misalnya pembentukan satuan tugas covid-19 sejak tahun lalu.
 
Bahkan, perusahaan plastik ini sudah melaksanakan 100 persen vaksinasi kepada karyawannya sebanyak 1.100 orang serta melibatkan pula keluarga dan warga sekitar.
 
“Perusahaan memiliki klinik kesehatan untuk karyawan. Dengan taatnya dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga angka kasus positifnya sangat kecil sekali,” imbuh dia.
 
PT Argha Karya Prima Industry Tbk merupakan produsen barang plastik lembaran untuk kebutuhan sektor industri, seperti perusahaan makanan dan minuman. Sektor ini tergolong esensial selama masa PPKM dengan pasar yang sangat besar.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan