"Di Indonesia kita melihat terjadinya ekspansi kegiatan manufaktur, yang ditunjukkan dengan PMI Indonesia sebesar 52,2 dan PMI manufaktur di berbagai negara ASEAN juga mulai menunjukkan pemulihan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Oktober 2021 secara daring, dilansir Antara, Senin, 25 Oktober 2021.
Ia mengatakan kinerja manufaktur global juga membaik, terlihat dari PMI yang ekspansif ke level 54,1 karena semakin terkendalinya kasus covid-19 di berbagai belahan dunia.
Di bawah posisi Indonesia, negara ASEAN-5 yang juga mencatatkan kinerja manufaktur yang ekspansif adalah:
- Filipina yakni di level 50,9.
- Thailand sebesar 48,9.
- Malaysia 48,1.
- Vietnam 40,2.
Selain itu, PMI negara utama lainnya juga terlihat membaik, seperti India sebesar 53,7, Korea Selatan 52,4, Jepang 51,5, dan Tiongkok 50.
"Ini artinya kegiatan manufaktur global mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari sisi kegiatan manufaktur," ungkapnya.
Dengan demikian, ia berpendapat seluruh perbaikan kinerja manufaktur tersebut memicu pemulihan ekonomi secara global.
Untuk pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan 2021, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan akan mencapai 5,9 persen, Organisasi untuk Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebesar 5,7 persen, dan Bank Dunia 5,6 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News