"Diharapkan bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan India dapat terus meningkat, memberi lebih banyak kemakmuran kepada masyarakat kedua negara. Diharapkan juga, kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk memperluas pasar rempah-rempah di kedua negara," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi lewat keterangannya dilansir Antara, Kamis, 28 Oktober 2021.
Didi menyampaikan hal itu pada webinar bertajuk Amazing Spices: Accolade To The India-Indonesia’s Adamant Cohesiveness In Exotic Spices.
Webinar tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pada Trade Expo Indonesia-Digital Edition 2021 yang dijadwalkan berlangsung pada 21 Oktober-4 November 2021 (interaktif daring) dan hingga 20 Desember 2021 (showcase).
Didi menyampaikan Indonesia memiliki rempah-rempah yang melimpah. Ekspor rempah-rempah Indonesia pada Januari-Agustus 2021 tercatat sebesar USD499,1 juta, meningkat 12,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Produk ekspor utama Indonesia untuk rempah-rempah adalah pala, cengkeh, lada putih, kayu manis dan kapulaga. Sebagian besar rempah-rempah Indonesia diekspor ke Amerika Serikat, Tiongkok, India, Vietnam, dan Belanda," jelas Didi.
India, lanjut Didi, merupakan negara tujuan utama ketiga ekspor rempah-rempah Indonesia.
Pada Januari-Agustus 2021, ekspor rempah-rempah Indonesia ke India sebesar USD74,53 juta atau naik 51,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Produk utama rempah-rempah ke India adalah pala dengan nilai USD23,82 juta dengan pangsa 32,96 persen; cengkih (USD22,6 juta dengan pangsa 30,44 persen), lada (USD8,6 juta dengan pangsa 11,56 persen), lada hitam (USD4,18 juta dengan pangsa 5,6 persen), dan kunyit (USD3,5 juta dengan pangsa 4,7 persen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News