Bandara Kualanamu. Foto : Angkasa Pura.
Bandara Kualanamu. Foto : Angkasa Pura.

Bandara Kualanamu Bisa Saingi Bandara Changi

Husen Miftahudin • 07 Desember 2021 13:50
Jakarta: Bandara Kualanamu dinilai berpeluang untuk menyaingi Bandara Changi dan Bandara Internasional Kuala Lumpur sebagai hub regional melalui konsesi antara PT Angkasa Pura (AP) II dengan GMR Airports Consortium. GMR Airport merupakan perusahaan operator beberapa bandara yang sebagian sahamnya dimiliki oleh perusahaan operator jaringan bandara asal Prancis, Aeroports De Paris (ADP).
 
Kerja sama ini akan membentuk perusahaan patungan bernama Angkasa Pura Aviasi, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh AP II. Angkasa Pura Aviasi nantinya akan mengoperasikan Bandara Kualanamu di bawah kemitraan strategis 25 tahun dengan skema Build-Operate-Transfer (BOT), pada akhir kerja sama seluruh aset akan diserahterimakan kembali kepada AP II.
 
Pengamat penerbangan Suharto Abdul Majid mengatakan kerja sama ini akan mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia. Pasalnya, selama ini hub di kawasan Asia Selatan menuju Asia Utara hanya tergantung pada Changi Airport di Singapura dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia.

"Ini menjadi hub yang strategis dan bisa menghubungkan penerbangan internasional. Melalui kerja sama dengan partner yang memiliki reputasi dan pengalaman pengelolaan bandara secara internasional serta jaringan bandara yang dikelola oleh GMR dan ADP, maka Bandara Kualanamu bisa dilirik maskapai lain artinya bisa menjadi hub strategis dan menyaingi Changi," ujar Suharto dalam siaran persnya, Selasa, 7 Desember 2021.
 
Menurutnya, perusahaan patungan tersebut akan meningkatkan daya saing Bandara Kualanamu. Sebab, dengan kemitraan strategis ini maka Bandara Kualanamu akan mendapatkan Best Practices Knowledge dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan, juga fasilitas yang lebih baik, pilihan rute yang banyak, dan pengelolaan yang lebih baik.
 
Angkasa Pura Aviasi sendiri berencana memperluas Bandara Kualanamu sehingga akan meningkatkan lalu lintas tahunan, dari 10 juta penumpang menjadi 54 juta. Angka ini setara dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.
 
"Kalau sudah menjadi bandara yang kuat di pasar domestik, saya optimistis daya saing secara global akan ikut dengan sendirinya," tuturnya.
 
Suharto menambahkan kemitraan ini juga akan menyasar penumpang yang bepergian antara Asia Selatan, Asia Utara, dan Australia. Selama ini, lalu lintas udara di kawasan tersebut masih sangat tergantung pada Bandara Changi dan Bandara KLIA, sehingga kemitraan ini akan mendorong Bandara Kualanamu menjadi basis untuk mengurangi dominasi kedua bandara tersebut.
 
"Saya optimistis dengan kerja sama ini, maka dalam lima tahun Bandara Kualanamu akan bisa menyaingi Bandara Changi," tutup Suharto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan