Vaksin yang datang adalah jenis bulk, yang selanjutnya akan dilakukan proses produksi oleh Bio Farma. Dengan kedatangan ini, total vaksin yang telah diterima Indonesia adalah 92.910.500 dosis, dengan 81,5 juta di antaranya adalah dalam bentuk bulk.
"Hari ini kita kedatangan lagi vaksin yang akan dimanfaatkan untuk Bangsa Indonesia," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Bandara Soetta, Senin, 31 Mei 2021.
Ketersedian vaksin sangatlah penting demi kelancaran program vaksinasi. Sejak awal program vaksinasi, BUMN melalui Bio Farma telah dipercaya melaksanakan tugas memproduksi vaksin dari bulk menjadi vaksin jadi serta melakukan distribusi vaksin ke seluruh Indonesia.
Bio Farma telah menyiapkan kapasitas produksi 250 juta dosis vaksin dalam setahun. Dalam perjalanannya, Bio Farma melakukan peningkatan efisiensi dan optimalisasi, sehingga pada saat ini total kapasitas produksi yang bisa dilakukan Bio Farma meningkat menjadi 257,6 juta dosis per tahun.
Terkait dengan pelaksanaan program vaksinasi, pemerintah menjamin bahwa seluruh vaksin yang digunakan adalah vaksin yang aman dan berkhasiat, serta telah melalui uji klinis yang ketat.
Seperti dilakukannya kajian toksisitas dan sterilitas salah satu batch dari vaksin Astrazeneca beberapa waktu lalu akibat munculnya dugaan berkaitan dengan KIPI berat yang menyebabkan penerima vaksin meninggal dunia. Dari hasil kajian disimpulkan bahwa vaksin tersebut aman dan dapat digunakan, serta tidak menyebabkan meninggalnya sang penerima vaksin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News