Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, ketersediaan SDM industri yang kompeten akan meningkatkan produktivitas dan menjadikan industri lebih berdaya saing. Termasuk pengembangan industri otomotif ke arah kendaraan ramah lingkungan.
"Keberadaan mahasiswa Politeknik STMI Jakarta, menjadi bagian dari ekosistem pengembangan industri otomotif melalui penyediaan kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh industri otomotif," ujar Agus saat memberikan kuliah umum Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Politeknik STMI Jakarta, dikutip dari siaran pers, Rabu, 30 Agustus 2023.
Agus menyampaikan, mahasiswa politeknik STMI sebagai generasi muda merupakan modal bagi pengembangan sektor industri di masa depan, terlebih bagi industri otomotif yang potensi pengembangannya sangat luas.
"Industri otomotif memiliki kompleksitas dan potensi yang sangat besar. Jika bicara soal ekosistem, dari mulai hulu di sektor pertambangan, kemudian melalui hilirisasi Indonesia kakan bisa memproduksi baterai EV dalam waktu dekat. Dengan teknologi yang terus berkembang, dapat dikatakan di industri ini sky is the limit," ucap Menperin.
Karenanya, ia memberikan apresiasi kepada Politeknik STMI Jakarta yang telah meningkatkan kapasitas penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini, dan Kepala BPSDMI yang telah konsisten melaksanakan target peningkatan jumlah siswa dan mahasiswa vokasi Kemenperin.
"Saya menitipkan pengembangan SDM kepada Direktur Politeknik STMI Jakarta, agar program pendidikan dan silabusnya disesuaikan dengan program pengembangan industri, khususnya otomotif," pesan Agus.
Baca juga: Asosiasi Pede Penjualan Motor Listrik Naik setelah Perluasan Insentif |
Siap menghadapi industri 4.0
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menjelaskan, Politeknik STMI Jakarta berupaya mencetak SDM industri otomotif unggul serta siap menghadapi industri 4.0.
"Kemenperin telah menerapkan secara konkrit kurikulum teknologi 4.0 dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, industri pengguna lulusan poltek STMI ini mendapatkan kualifikasi lulusan yang telah dibekali kompetensi Industri 4.0," ujar dia.
Politeknik STMI Jakarta telah menjalin kerja sama internasional terkait penerapan industri 4.0 di kampus melalui Program LeMMI 4.0. Program tersebut adalah salah satu hasil kerja sama Kemenperin dengan The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Jepang.
Program ini dikembangkan bersama Lexer Research dan Fuso Machine Works untuk menata dan mensimulasi proses produksi dan manufaktur.
"Kehadiran Politeknik STMI Jakarta sebagai politeknik industri otomotif telah mendapat perhatian dari luar negeri. Selain kerja sama dengan Jepang, kami sedang diarahkan ikut dalam program kerja sama root technology dari pihak pemerintah Republik Korea," jelas Direktur Politeknik STMI Jakarta Mustofa.
"Kegiatan-kegiatan tersebut telah memperkuat kepercayaan diri Politeknik STMI Jakarta dengan bisa ikut berperan dalam membangun SDM industri otomotif nasional," tambah Mustofa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News