Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kepada tiga ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 5 Juli 2023 (Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kepada tiga ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 5 Juli 2023 (Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)

Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Senilai Total Rp126 Juta untuk 3 Ahli Waris

Rosa Anggreati • 05 Juli 2023 15:03
Bandung: PT Pos Indonesia (Persero) dan BPJS Ketenagakerjaan telah menjalin kerja sama joint marketing untuk meningkatkan jumlah kepesertaan baru Bukan Penerima Upah (BPU) BPJS Ketenagakerjaan, dan meningkatkan jumlah transaksi iuran peserta di Kantorpos sejak dua tahun lalu. Sebagai bagian dari kerja sama joint marketing tersebut pada hari ini diserahkan santunan kepada ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan.
 
Dalam kegiatan ini diserahkan santunan kematian BPJS Ketenagakerjaan senilai total Rp126 juta kepada tiga ahli waris pekerja yang meninggal dunia. Semua pekerja tersebut merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui pendaftaran yang dilakukan di Kantorpos.
 
Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Haris menjelaskan dalam kerja sama ini pihaknya tidak semata- mata mengejar keuntungan bisnis semata, namun lebih dari itu terdapat misi sosial yang diemban.

"Kita tidak melihat ini sebagai bisnis saja. Saya juga sudah dengar dan tahu ternyata memang banyak manfaat yang didapatkan oleh peserta dari BP Jamsostek ini," kata Haris, usai mengikuti Rapat Monitoring dan Evaluasi di Gedung Pos Regional III Bandung, Jawa Barat, Rabu, 5 Juli 2023.
 
Haris mengakui masih banyak pekerja di luar sana yang belum memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan. Oleh sebab itu Haris dan jajaran Pos berkomitmen mendorong pekerja terdaftar sebagai penerima jaminan sosial ketenagakerjaan agar kesejahteraan mereka terwujud.
 
"Jadi bagaimana kita bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan fasilitas dari BPJS Ketenagakerjaan, oleh karena itu saya mendorong literasi BPJS Ketenagakerjaan. Kita melihat, kita prihatin, ada kondisi-kondisi di luar sana misalnya meninggal, mereka tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi dengan ikut BPJS Ketenagakerjaan hanya dengan Rp16.800 mereka sudah terjamin. Ini luar biasa, menurut saya. Oleh karena itu, kita PT Pos Indonesia ikut membantu bagaimana masyarakat di luar sana, terutama yang kita dorong ini, adalah pekerja bukan penerima upah. Contohnya, petani," ucap Haris.
 
Hal itu sejalan dengan kampanye BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini sedang gencar dilakukan untuk pekerja bukan penerima upah. Kampanye komunikasi tersebut bernama Kerja Keras Bebas Cemas. Kampanye ini memang difokuskan untuk menjangkau pekerja dengan penggunaan pendekatan yang khusus untuk masing- masing profesi agar nantinya setiap pekerja memahami betul manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
 
Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Senilai Total Rp126 Juta untuk 3 Ahli Waris
Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Haris (Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
 
Haris bertekad untuk meningkatkan jumlah transaksi di PT Pos Indonesia dalam hal pendaftaran pekerja baru. Adapun target yang ditetapkan naik hampir tiga kali lipat, yakni 850 ribu pekerja baru.
 
"Kita joint marketing, transaksi di kita sudah 250 ribu. Kita akan dorong terus, di samping peningkatan transaksi tentu saja peningkatan peserta baru. Apa yang kita rencanakan saat ini bagaimana teman-teman bisa menarik sebanyak-banyaknya orang mendaftar melalui Kantorpos. Kita ingin berkontribusi bagaimana supaya masyarakat bisa menerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan, kata Haris.
 
Lebih lanjut mengenai kerja sama joint marketing antara Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin ditemui pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kerja sama dengan PT Pos Indonesia tersebut sejak akhir tahun 2021 telah membawa banyak kemudahan khususnya bagi calon peserta BPJS Ketenagakerjaan yang berada di pedesaan.
 
“Jadi hari ini kita bertemu dengan PT Pos untuk melihat sejauh mana efektivitas kerja sama di antara BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos. Tentu kami berterima kasih kepada PT Pos karena dengan kerja sama ini setidaknya hampir 42 ribu pekerja bisa mendaftar lewat kantor-kantor Pos yang tersebar di seluruh kecamatan di Tanah Air,” ucap Zainudin.
 
Dirinya menyampaikan, selama tahun 2022, jumlah transaksi yang terjadi di seluruh Kantorpos dan outlet adalah sebanyak 249.953 transaksi, dengan rincian terdiri atas pendaftaran pekerja bukan penerima upah (BPU) dan pembayaran iuran untuk peserta BPU, serta pekerja penerima upah (PU).
 
“Jadi ternyata masih banyak peserta dan calon peserta kami yang berada di pelosok desa yang masih menyukai cara-cara konvensional atau cara fisik dalam mendaftar ataupun membayar iuran. Kami akan terus tingkatkan fleksibilitas ini agar kapanpun dan di manapun pekerja ingin mendaftar, semua kanal BPJS Ketenagakerjaan tersedia,” katanya.
 
Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Senilai Total Rp126 Juta untuk 3 Ahli Waris
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)


Proses Klaim BPJS Ketenagakerjaan Mudah dan Cepat


Adapun ketiga ahli waris penerima santunan tersebut, yaitu (1) N Komarudin yang berprofesi petani dengan ahli waris Lilis Aminah menerima jumlah santunan JKM Rp42 juta, (2) Warsidyn yang berprofesi guru dengan ahli waris Mamah Munawaroh menerima santunan JKM senilai Rp42 juta, (3) Entep Jalaludin yang berprofesi guru dengan ahli waris Rina Ratnawati menerima santunan JKM Rp42 juta.
 
Salah satu ahli waris, Lilis Aminah, mengungkapkan perasaannya usai menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan dan Pos Indonesia.
 
"Alhamdulillah bisa terima santunan. Uangnya akan digunakan untuk modal bertani. Harapannya semoga lancar semuanya," kata Lilis.
 
Musibah tak dapat ditolak. Sepeninggal suami, Lilis dapat melanjutkan kehidupan berkat keikutsertaannya di BPJS Ketenagakerjaan.
 
"Proses klaim tidak sulit, sekitar dua mingguan. Melampirkan KTP, KK, surat ahli waris, dan buku nikah," ucapnya.
 
Mendiang suami Lilis, N Komarudin, semasa hidup telah mendaftarkan dirinya dan juga Lilis sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran per bulan Rp16.800. 
 
"Selain almarhum suami, saya juga didaftarkan. Alhamdulillah ikut BPJS Ketenagakerjaan bisa meringankan. Terima kasih BPJS Ketenagakerjaan  semoga makin bagus," katanya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan