Presiden Joko Widodo setelah meresmikan pembangunan kantor BI di IKN Nusantara. Foto: Departemen Komunikasi BI.
Presiden Joko Widodo setelah meresmikan pembangunan kantor BI di IKN Nusantara. Foto: Departemen Komunikasi BI.

Kantor BI di IKN Beri Kepercayaan Investor

Antara • 02 November 2023 14:30
Penajam Paser Utara: Presiden Joko Widodo menyatakan keberadaan kantor Bank Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia.
 
"Keberadaan gedung perkantoran Bank Indonesia ini di IKN dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, dunia usaha, dan investor, karena otoritas moneter, perbankan, dan sistem pembayaran telah ada dan siap mendukung pengembangan IKN, siap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi dalam acara peletakan batu pertama kompleks BI di IKN, Kabupaten Penajam, Kalimantan Timur, dilansir Antara, Kamis, 2 November 2023.
 
Jokowi menjelaskan peletakan batu pertama atau groundbreaking tersebut membuktikan kesungguhan, komitmen, serta kesiapan Indonesia dalam membangun IKN menjadi ibu kota negara yang berkelas dunia.
 
Baca juga: Resmikan Pembangunan Kantor BI, Jokowi: Ini Kesungguhan Kita Bangun IKN Jadi Ibu Kota Berkelas Dunia!

Jokowi kembali menjelaskan alasan pemindahan ibu kota negara Indonesia ke Kalimantan Timur.

Dia bilang, penduduk Indonesia saat ini sudah sebanyak 278 juta orang, sebanyak 56 persen di antaranya tinggal di Pulau Jawa. Oleh karena itu pemindahan ibu kota negara harus dipindahkan untuk meratakan infrastruktur serta perekonomian.
 
"Lima puluh enam persen, dari 17 ribu pulau yang kita miliki, penduduknya ada di Jawa; 56 persen," ucap dia.

Perputaran ekonomi berpusat di Pulau Jawa

Selain itu, lanjut Jokowi, perputaran ekonomi nasional sebesar 57-58 persen juga berada di Pulau Jawa, terutama di Jakarta. Sehingga, menurut dia, beban Pulau Jawa dan Jakarta sudah di luar kapasitas yang dimiliki daerah tersebut.
 
Dia mengatakan 20 persen kawasan IKN, yang berupa infrastruktur dasar dan gedung-gedung Pemerintah, dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara itu, 80 persen lainnya akan diberikan kepada sektor swasta.
 
"Saya senang setelah Pemerintah memulainya dengan membangun Istana Presiden, kantor-kantor menteri, dan yang lain-lainnya, sampai hari ini dan hitungan kami sampai Desember nanti, total Rp45 triliun akan memulai pekerjaannya di Ibu Kota Nusantara," ungkap dia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan