Pembangunan konstruksi bendungan PLTA Kayan Cascade dibidik rampung tahun depan. Foto: dok Kayan.
Pembangunan konstruksi bendungan PLTA Kayan Cascade dibidik rampung tahun depan. Foto: dok Kayan.

Pembangunan Konstruksi Bendungan PLTA Kayan Cascade Dibidik Rampung Tahun Depan

Ade Hapsari Lestarini • 11 Desember 2023 09:16
Tanjungselor: PT Kayan Hydro Energi (KHE) mengebut pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade, di Tanjungselor, Kalimantan Utara. PT KHE menargetkan konstruksi pembangunan bendungan pertama rampung tahun depan.
 
Saat ini pembangunan PLTA yang bakal memiliki kapasitas total 9.000 megawatt (MW) itu telah memasuki tahap pembangunan diversion channel (saluran pengalihan) yang dilakukan melalui peledakan.
 
"Sekarang kami berkonsentrasi di diversion channel supaya paling tidak tahun depan itu sudah selesai dan kami bisa mengalihkan sungai untuk melakukan konstruksi bendungan Kayan," papar Direktur Operasional KHE Khaerony, usai doa dan syukur atas pengoperasian PLTA Kayan Cascade di arena pembangunan PLTA Kayan Cascade, Desa Muara Pengean, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, dikutip Senin, 11 Desember 2023.

Adapun untuk progres total pembangunan PLTA Kayan Cascade ini, Khaerony belum bisa memastikan. Namun berdasarkan tinjauan dari Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan instansi terkait lainnya pada Agustus 2023 ini pembangunan telah mencapai 27 persen.
 
"Pastinya sekarang ada perubahan cukup drastis. Kami di sini menggunakan konsultas pengawas, Indra Karya. Itu artinya yang mengawasi itu nanti Indra Karya yang bisa membuat laporannya ke kami," papar Khaerony.
 

PLTA Kayan Cascade ini akan memanfaatkan area sepanjang aliran air sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Terdiri atas lima bendungan dengan 5-6 unit turbin pembangkit pada tiap bendungannya, PLTA ini akan menghasilkan listrik bersih dengan total 9.000 megawatt.
 
Selain itu, proyek ini akan menarik investasi hingga USD17,8 miliar. Untuk pembangunan proyek ini PT KHE bermitra dengan perusahaan energi asal Jepang Sumitomo Corporation.
 

 
Baca juga: Jokowi: Indonesia Punya 4.400 Sungai Berpotensi Jadi PLTA

Suplai listrik di IKN


Nantinya, listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau di Kalimantan Utara dan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. PLTA ini juga akan memasok kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan, termasuk kawasan industri hijau yang dikembangkan oleh PT Indonesia Strategis Industri (ISI).
 
Presiden Majlis Adat Dayak Nasional (MADN) Marthin Billa mengatakan PLTA Kayan Cascade akan menumbuhkan perekonomian Kaltara. "Setelah di Kaltim, ada IKN di sini, ada PLTA Kayan Cascade. PLTA Kayan akan menopang pertumbuhan industri di Kaltara. Maka akan makin berlipat pertumbuhannya," ucapnya.
 
Salah satu perusahaan yang akan beroperasi di kawasan industri tersebut, PT Green Amoniak Indonesia berharap PLTA Kayan Cascade segera dapat beroperasi, sehingga mereka dapat memulai pembangunan pabrik amonia di kawasan industri hijau. Selain listrik dari PLTA, amoniak ini juga akan memanfaatkan air sebagai bahan baku sebagai ganti gas.
 
"Kami sangat berharap proyek PLTA ini segera selesai. Kalau ini sudah pasti kami baru bangun pabrik. Kami akan menyelaraskan pembangunan pabrik sesuai dengan pembangunan PLTA ini," jelas Presiden Direktur PT Green Amoniak Indonesia, Hari Supriyadi.
 
Dia mengatakan pihaknya bisa saja menggunakan listrik PLN untuk pembangunan pabrik tersebut. Namun tidak dilakukan karena nantinya tidak lagi menghasilkan produk hijau. Hari menambahkan pihaknya akan membangun dua pabrik di kawasan ISI. Selain pabrik amonia juga adalah pabrik hidrogen. Namun yang baru konfirmasi dan sudah tanda tangan MOU adalah pabrik amonia. Total kedua pabrik tersebut membutuhkan daya listrik sekitar 600 MW.
 
Dia menambahkan, pabrik amonia yang akan dibangun nanti akan memproduksi amonia 300 ton per hari atau sekitar 100 ribu ton per tahun. Amonia tersebut akan diekspor ke sejumlah negara di antaranya Jepang dan Korea Selatan.
 
"Amonia dan hidrogen targetnya satu juta ton, ini saja bisa jadi yang terbesar. Karena kita tahu penggunaan amonia sekarang menjadi besar sebagai fuel. Jadi penggunaan amonia dan hidrogen ini menjadi suatu loncatan ke depan. Jadi mobil misalnya Toyota itu tidak lagi konsen ke mobil listrik tapi ke mobil hidrogen," jelas dia.
 
Acara doa dan syukur dihadiri Presiden MADN Marthin Billa, Ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Provinsi Kaltara Johny Laing Impang, Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala, perwakilan Sumitomo Corporation Kenichi Ishigawa dan Takechi Muramatsu, Pemuka Masyarakat Adat Dayak Sungai Kayan, tokoh-tokoh dari Kecamatan Peso, dan pemuka masyarakat dari 12 desa sekitar Kecamatan Peso.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan