Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta. Foto: MI/Susanto.
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta. Foto: MI/Susanto.

Kemenperin Nilai Penutupan Pabrik Sepatu Bata Kurang Tepat

Antara • 08 Mei 2024 22:10
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai efisiensi yang dilakukan manajemen PT Sepatu Bata Tbk dengan menutup pabriknya yang telah beroperasi sejak 1994 di Purwakarta, Jawa Barat, merupakan langkah kurang tepat di tengah tumbuhnya industri sepatu dalam negeri.
 
baca juga: Produsen Gas Industri Berperan Dongkrak Manufaktur

"Dari data yang ada, pabrik Sepatu Bata sebelum penutupan hanya menyisakan 233 orang karyawan dan produksi yang hanya 30 persen dari kapasitas. Di sisi lain terjadi juga penurunan produksi di pabrik tersebut 3,5 juta pasang pada 2018 menjadi 1,15 juta pasang di 2023. Dampaknya, PT Sepatu Bata Tbk mengalami peningkatan kerugian setiap tahun, terus menurunnya nilai aset, menurunnya ekuitas, serta liabilitas yang terus meningkat," ujar Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan, dilansir Antara, Rabu, 8 Mei 2024.
 
Dia menjelaskan industri sepatu nasional tumbuh hingga 5,9 persen secara tahunan (YoY) pada triwulan I-2024. Pertumbuhan itu didorong oleh kebijakan pengendalian terhadap impor barang jadi, jaminan bahan baku, serta ada regulasi larangan dan pembatasan (Lartas) untuk barang konsumsi alas kaki.
 
Menurutnya pertumbuhan tersebut juga dapat dilihat dari peningkatan ekspor sebesar 0,95 persen (YoY), penurunan impor hingga 1,38 persen (YoY), serta kinerja Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang terus mengalami kenaikan secara berturut-turut mulai November 2023 hingga Februari 2024.
 
Ia menyampaikan kebijakan lartas yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia seharusnya dianggap sebagai angin segar bagi industri dalam negeri agar terus meningkatkan produksinya.

Didorong membuka pabrik lagi

Salah satu faktor yang menyebabkan PT Sepatu Bata Tbk menutup pabriknya di Purwakarta yakni inefisiensi produksi, serta produk yang tidak memenuhi selera konsumen, sehingga perusahaan itu memilih untuk lebih fokus pada lini bisnis ritel.
 
Meski demikian, ia menyampaikan setelah kondisi perusahaan membaik, pihaknya berharap PT Sepatu Bata bisa membuka kembali pabriknya di Indonesia dengan kapasitas yang lebih besar.
 
"Untuk PT Sepatu Bata Tbk, pemerintah juga terus mendorong agar meningkatkan ekspor dari produksi dalam negeri sebagai bagian dari rantai pasok global merek Bata bersama afiliasinya di luar negeri," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan