Ketiganya merupakan komoditas yang dipasok dari luar negeri alias impor. Meluasnya penyebaran virus korona (covid-19) di seluruh penjuru dunia membuat pasokan gula pasir, bawang putih, dan daging sapi tersendat.
"Ketiga pasokan komoditas ini agak terlambat karena beberapa negara importir kita saat ini terjadi lockdown atau melakukan penutupan pelabuhannya, sehingga terlambat pengirimannya," ungkap Syahrul dalam telekonferensi di Jakarta, Minggu, 26 April 2020.
Namun demikian, masalah ketiga komoditas itu mulai teratasi pada dua hingga tiga pekan menjelang bulan puasa. Impor bawang putih mulai memasuki Tanah Air dan siap untuk menambah pasokan dalam negeri.
Khusus untuk pasokan gula pasir, Syahrul memastikan impornya sudah mulai masuk pasar nasional. Ada sekitar 250 ribu ton raw sugar atau gula mentah yang sudah tiba di Indonesia.
"Gula pasir itu berproses cukup kuat untuk dipersiapkan. Gula pasir diambil dari raw sugar dan dialihkan ke gula putih atau gula pasir, itu kurang lebih sebanyak 250 ribu sudah tersedia," tegas Syahrul.
Dengan demikian, mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini optimistis stok pangan nasional cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan hingga Lebaran. "Kementan sangat yakin stok pangan kita khususnya beras dalam keadaan yang tersedia, cukup aman, dan terkendali," ucapnya.
Pasalnya, sebut dia, kecukupan pasokan ketiga komoditas bahan pangan tersebut terus diupayakan semua pihak. "Tidak hanya Kementerian Pertanian, tapi kementerian lain juga ikut mendorong hal ini," tutup Syahrul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id