Mengutip data Logam Mulia Antam, Sabtu, 25 Juli 2020, harga emas Antam di awal pekan atau tepatnya Senin, 20 Juli, berada di level Rp954 ribu per gram. Kemudian pada Selasa, 21 Juli, harga emas Antam naik menjadi di level Rp961 ribu per gram. Lalu pada Rabu, 22 Juli, emas Antam kembali melejit ke posisi Rp980 ribu per gram.
Sedangkan pada Kamis, 23 Juli, pesona emas Antam sempat memudar dengan melemah ke level Rp975 ribu per gram. Namun pada akhir pekan atau Jumat, 24 Juli, harga emas Antam mantap mempertahankan posisinya dengan menguat sebanyak Rp7.000 ke level Rp982 ribu per gram. Logam mulia seperti emas kian mendapatkan tempat di hati investor sejalan dengan masih naiknya kasus covid-19.
Sementara itu, harga emas dunia terus menguat kian mendekati level psikologis USD1.900 pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB). Pertikaian AS-Tiongkok yang memburuk menambah kekhawatiran mengenai pukulan terhadap ekonomi global yang telah terhuyung-huyung akibat pandemi virus korona.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik USD7,5 atau 0,4 persen menjadi USD1.897,5 per ons. Di pasar spot harga emas sempat mencapai USD1.905,99, tertinggi sejak September 2011, sebelum kembali di bawah USD1.900.
Emas berjangka melonjak USD24,9 atau 1,34 persen menjadi USD1.890 pada Kamis, 23 Juli, setelah naik USD21,2 atau 1,15 persen menjadi USD1.865,10 per ons pada Rabu, 22 Juli. Serta menguat sebanyak USD26,5 atau 1,46 persen menjadi USD1.843,90 pada Selasa, 21 Juli.
"Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh ketegangan AS-Tiongkok yang semakin memburuk dipandang sebagai kemungkinan mempertahankan dukungan pemerintah dan moneter global berjalan lebih lama," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan logam mulia di BMO.
Dalam eskalasi lain, Tiongkok memerintahkan Amerika Serikat untuk menutup konsulatnya di Kota Chengdu, menanggapi permintaan AS agar Tiongkok menutup konsulatnya di Houston.
Dolar berada di posisi terendah dalam dua tahun, memberikan dukungan terhadap emas. Lebih lanjut meningkatkan daya tarik emas adalah lonjakan konstan dalam kasus covid-19, dengan penghitungan AS melewati lebih dari empat juta dan infeksi global menembus 15,58 juta.
"Satu-satunya hal yang dapat saya lihat dapat mengganjal kenaikan emas adalah perkembangan pesat dari vaksin virus korona, karena sampai itu terjadi, semua ketidakpastian ini (di pasar) akan tetap bersama kami," kata analis StoneX, Rhona O'Connell.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News