Ia menambahkan Stranas Kecerdasan Artifisial merupakan upaya Indonesia untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terkini, khususnya Artificial Intelligence (AI), guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas di berbagai sektor. BRIN mendukung percepatan penguasaan AI untuk pemanfaatan di berbagai sektor strategis.
"Teknologi AI akan digunakan dalam mendukung sektor-sektor strategis seperti pertanian, efisiensi energi, keamanan siber, dan industri kreatif," kata Laksana, dalam sebuah konferensi pers virtual, Senin, 25 Oktober 2021.
Berangkat dari hal itu, BRIN melalui Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi (OR PPT) bersama Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (KORIKA) berencana menggelar Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS 2021) secara virtual pada 10-13 November 2021.
AIIS 2021 merupakan kegiatan konferensi dan pameran yang menampilkan perkembangan terkini dan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial di Indonesia. Acara itu juga menjadi ajang unjuk kemampuan komponen Indonesia pada masyarakat global dalam mengembangkan teknologi AI dan menunjukan berbagai produk inovasi di bidang AI di Indonesia.
Ketua Umum KORIKA Hammam Riza menjelaskan KORIKA merupakan amanah dari Stranas Kecerdasan Artifisial yang diluncurkan pada 10 Agustus 2020 yang menjadi salah satu pilar utama kebangkitan kecerdasan artifisial di Indonesia.
Menurutnya kehadiran KORIKA dalam event AIIS 2021 akan semakin menguatkan orkestrasi quadruple helix yang terdiri dari akademisi/peneliti, kalangan bisnis, pemerintah, dan komunitas masyarakat. Dalam AIIS 2021, pihaknya akan mempertemukan seseorang atau perusahaan yang membutuhkan solusi AI dengan developer yang mengembangkan berbagai aplikasi AI.
"Kita ingin menjadikan KORIKA sebagai organisasi yang gesit, terpercaya dalam mewujudkan ekosistem kolaborasi percepatan penerapan kecerdasan artifisial menuju visi Indonesia 2045," jelasnya.
Founder KORIKA Bambang Brodjonegoro meyakini keterlibatan berbagai aktor dalam quadruple helix merupakan salah satu solusi untuk mempercepat terjadinya inovasi, termasuk di bidang kecerdasan artifisial yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, Indonesia tidak bisa berdiam diri hanya menjadi market.
Bambang berharap AIIS 2021 bisa mempercepat transformasi digital dan mempercepat adaptasi Indonesia terhadap revolusi industri 4.0. Ia mengajak semua kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa dan pelajar untuk bergabung dalam AIIS 2021 yang digelar virtual.
"Pelajari pengalaman menggunakan AI dan pahami bagaimana AI akan memengaruhi hidup kita di masa depan. Kita ingin Indonesia dengan 270 juta penduduk punya kemampuan untuk mengembangkan kecerdasan artifisial ini sesuai dengan kebutuhan kita sendiri," pungkas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News