Pertamina. Foto : Setkab.
Pertamina. Foto : Setkab.

Biorefinery Pertamina Jadi Kunci Transisi Energi Bersih

Nia Deviyana • 18 November 2021 18:57
Jakarta: PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berkomitmen mengelola pengembangan Biorefinery atau kilang hijau sebuah strategi dalam mengakselerasi target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional pada 2025.
 
Biorefinery merupakan proyek energi bersih Pertamina di mana pengolahan kilang menggunakan bahan baku berupa renewable feedstock seperti RBDPO (minyak kelapa sawit) hingga UCO (minyak jelantah) guna menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
 
Direktur Utama PT KPI, Djoko Priyono menuturkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), program biorefinery PT KPI selaras dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia No. 12 tahun 2015 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

PT KPI merupakan induk usaha kilang dan petrokimia Pertamina yang melakukan pengelolaan proyek biorefinery di Unit Kilang Plaju dan Cilacap. PT KPI Unit Plaju dan Cilacap memiliki peran strategis mendukung roadmap pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) Indonesia yang tertuang di dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
 
Djoko menyebutkan ada lima inisiatif strategis PT KPI dalam menyokong ketahanan energi Indonesia yaitu RDMP (proyek perluasan kilang), Grass Root Refinery (proyek pembangunan kilang baru), Kilang Produk Petrokimia, Kilang Produk Turunan Petrokimia dan Biorefinery atau kilang hijau.
 
Dalam pengembangan Biorefinery, ada tiga strategi utama yang diimplementasikan oleh PT KPI. Strategi pertama adalah pemanfaatan renewable feedstock, atau bahan baku terbarukan. 
 
"Contoh renewable feedstock yang mengalami proses pengolahan di kilang Pertamina antara lain RBDPO atau minyak kelapa sawit dan UCO atau minyak jelantah. Kilang Pertamina menghasilkan biofuels dari pengolahan bahan baku tersebut," jelas Djoko melalui keterangan tertulis, Kamis, 18 November 2021.
 
Strategi kedua adalah uji coba produk dari renewable feedstock tersebut.
 
Contoh uji coba yang telah berhasil dilakukan  adalah produksi HVO atau diesel nabati di PT KPI Unit Cilacap dan Dumai.
 
"Pertamina berinovasi dalam uji coba bahan bakar baru dan terbarukan pada teknologi co-processing, yakni penggabungan sumber bahan bakar alami turunan CPO dengan bahan bakar fosil yang diproses di dalam kilang. Hasilnya berupa bahan bakar yang lebih ramah lingkungan," ungkap Djoko.
 
Strategi selanjutnya, kata Djoko, adalah ekspansi. 
 
Guna meningkatkan produksi diesel nabati di Cilacap, dilakukan revamping terhadap unit proses yang bernama Treated Distillate Hydro Treating (TDHT).
 
Pembangunan Biorefinery untuk menghasilkan green diesel atau green avtur di PT KPI Unit Plaju dengan kapasitas 20 MBSD juga terus dimatangkan dengan target dapat beroperasi secara kontinu mulai 2024. Proyek yang sama juga dibangun di PT KPI Unit Cilacap dengan kapasitas bertahap dari tiga MBSD untuk 2022 dan enam MBSD pada 2023.
 
Upaya pengembangan Biorefinery Pertamina, kata Djoko, sudah dirintis dengan beragam produk biofuels yang dihasilkan melalui unit-unit kilangnya. Produk biofuels tersebut antara lain Green Gasoline di PT KPI Unit Plaju dan Cilacap, Green Diesel di PT KPI Unit Dumai, serta Green Avtur J2 dan seratus persen Green Diesel di PT KPI Unit Cilacap.
 
Inovasi energi bersih Pertamina di PT KPI Unit Cilacap, lanjut Djoko, memegang peranan penting sejarah industri aviasi nasional melalui produksi Bioavtur J2-4 BBN yang mendukung moda transportasi udara.
 
Pengembangan Bioavtur J2.4 yang dikelola oleh PT KPI melalui unit Dumai dan Cilacap mencerminkan komitmen perusahaan dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 terkait Energi Bersih dan Terjangkau. Hal tersebut karena Bioavtur J2-4 produksi PT KPI Unit Cilacap berkontribusi dalam upaya penurunan emisi karbon.  
 
"Pengembangan energi bersih merupakan bagian inisiatif strategis KPI, tak hanya untuk mendukung transisi energi bersih nasional, namun juga untuk mencapai visi perusahaan menjadi world class refining & petrochemical 2027," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan