Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita - - Foto: dok Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita - - Foto: dok Kemenperin

Kemenperin Akselerasi Pengembangan Pusat Industri Luar Jawa

Husen Miftahudin • 02 Juni 2021 17:09
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), khususnya di luar Pulau Jawa. Langkah ini diyakini dapat mengakselerasi pemerataan pembangunan dan ekonomi yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.
 
"Upaya Kemenperin dalam melakukan percepatan pemerataan dan penyebaran industri di seluruh wilayah Indonesia terus dilakukan melalui perwilayahan industri, dengan pembangunan kawasan industri sebagai sarana untuk menumbuhkan ekonomi di daerah-daerah," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran persnya, Rabu, 2 Juni 2021.
 
Agus mengatakan  pengembangan wilayah tersebut akan melibatkan para pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tujuannya untuk saling berkontribusi dalam penyediaan infrastruktur fisik dan non-fisik yang diharapkan dapat menciptakan iklim usaha dan investasi yang baik.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko SA Cahyanto menyampaikan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035, terdapat 22 WPPI di Indonesia, termasuk WPPI di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
 
Merujuk data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama lima tahun terakhir, kontribusi sektor industri di Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 0,93 persen. Khusus di Kabupaten Konawe terjadi peningkatan hingga 18,25 persen. Sedangkan di Sulawesi Tengah, peningkatan kontribusi sektor industri mencapai 3,29 persen dengan sumbangsih Kabupaten Morowali yang mengalami lonjakan sebesar 31,42 persen.

 
"Peningkatan kontribusi sektor industri dalam pertumbuhan ekonomi regional sangat jelas terlihat sejak beroperasinya kawasan industri. Di Kabupaten Konawe misalnya, sejak dimulainya pembangunan kawasan industri pada 2017, kontribusi sektor industri pengolahan meningkat hingga rata-rata enam persen setiap tahunnya," tutur dia.
 
Sedangkan di Kabupaten Morowali, sejak dimulainya pembangunan kawasan industri pada 2015 langsung meningkatkan kontribusi sektor industri sebesar 27,65 persen di 2016 dan meningkat hingga rata-rata 1,25 persen setiap tahunnya.
 
Menurutnya, penggerak utama WPPI di Sulawesi Tenggara adalah Kawasan Industri Morowali dan Kawasan Industri Konawe, serta beberapa kawasan industri yang sedang dalam tahap perencanaan.
 
"Kawasan Industri Konawe dan Kawasan Industri Morowali merupakan Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2021," imbuh Eko.
 
Adapun realisasi investasi di Kawasan Industri Konawe sebesar Rp47 triliun dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 16.515 orang. Sementara itu, Kawasan Industri Morowali target investasinya sebesar Rp105 triliun, dan saat ini sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 40 ribu orang dari target 50 orang orang tenaga kerja.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan