Pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto mengatakan, melalui holding ultra mikro dapat mempercepat harapan pemerintah dalam menyasar sekitar 57 juta nasabah ultra mikro.
Saat ini, 30 juta pelaku bisnis ultra mikro belum terakses ke sumber pendanaan lembaga keuangan formal.
"Targetnya bisa akses pembiayaan lebih luas ke segmen mikro, sehingga coverage pembiayaan sektor ini ditargetkan sampai dengan 29 juta usaha mikro pada 2024," kata Toto dalam keterangan tertulis, Minggu, 20 Juni 2021.
Ia juga menjelaskan, holding BUMN ultra mikro akan membentuk ekosistem yang memberikan layanan produk yang lebih lengkap dan potensi pendanaan yang lebih murah untuk para pelaku usaha ultra mikro.
"Diharapkan pula dalam proses pembinaan dan peningkatan kapabilitas bisnis ini bisa di support holding ultra mikro ini," ucapnya.
Seperti diketahui, pemerintah tengah membentuk holding ultra mikro dengan mengintegrasikan tiga BUMN yang melayani sektor ultra mikro dan UMKM yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Saat ini, proses pembentukan holding BUMN UMi ini pun sudah disetujui Komite Privatisasi. Artinya, tinggal menunggu Peraturan Pemerintah yang turun sebagai tanda pengesahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id