Ratusan komunitas yang mewakili puluhan ribu driver ojol di seluruh Indonesia ini puas dengan tarif saat ini, lantaran turut membantu mereka menghadapi kenaikan harga sembako dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Komunitas Single Fighter Indonesia dari Jawa Barat, Komunitas The Legend dari Makassar, dan Komunitas GDB dari Depok yang menaungi ribuan driver ojol, mengatakan mereka semakin semangat dan fokus saja untuk mencari pundi-pundi penghasilan di jalanan.
Ketua Umum Komunitas GDB Depok, Firmansyah yang akrab disapa Cang Ite, yang menaungi ribuan driver ojol dari 17 communities di Depok, mengatakan mereka semakin semangat dan fokus saja untuk mencari pundi-pundi penghasilan di jalanan.
"Kita ucapkan terima kasih kepada pemerintah yang mengatur kenaikan tarif ini, tentu kenaikan ini berdampak positif, apalagi BBM juga naik," kata Firmansyah ketika dihubungi wartawan, dikutip Jumat, 7 Oktober 2022.
Selain memberi apresiasi kepada Kemenhub, para komunitas driver ojol itu juga menilai, kehadiran Grab, Gojek dan aplikasi ride hailing lainnya, telah membantu mereka memperkuat ekonomi keluarga, bahkan membantu mereka untuk membiayai pendidikan anak-anak hingga ke jenjang perguruan tinggi.
"Tentu, ini meningkatkan ekonomi keluarga, karena kenaikan tarif ini sudah cukup baik ya," tambah Firmansyah.
Baca juga: Asosiasi Ojol Usul Pembatasan Konsumsi BBM Bersubsidi |
Penyesuaian tarif ojek online
SEGER community asal Jawa Tengah mengatakan penyesuaian tarif ojek online di tengah kenaikan BBM, cukup membantu mereka. Apalagi pascakenaikan, orderan masih terus ada.Dalam suratnya ke Kemenhub, perwakilan mitra driver ojol juga meminta aplikator untuk terus melakukan peningkatan layanan dan berbagai program promo agar meningkatkan orderan. Yang tentunya berbanding lurus dan memengaruhi peningkatan penghasilan mereka.
Komunitas Wong Edan di Jakarta, Gustika Aviandi, yang sejak 2016 menjadi driver menilai, komisi atau biaya sewa aplikasi sebesar 20 persen, saat ini sudah dirasa fair. Bahkan, ia khawatir, jika dikurangi malah akan mengurangi manfaat yang mereka dapat. Oleh karena itu, dia dan komunitasnya tak ingin besaran komisi yang berlaku saat ini, berubah komposisinya.
"Saya pribadi tidak masalah. Sehari bisa bawa pulang bersih Rp250 ribu, saya keluar pagi sampai malam. Ya, kalau mau lebih giat lagi, bisa sampai Rp400 ribu, itu bersih. Karena semua layanan itu dinyalain. Intinya kita bersurat itu adalah kita mau berterimakasih sama Pak Menhub," ucapnya.
Hal lain yang juga menjadi sorotan komunitas driver ojol, terkait keberadaan kelompok yang sering menyebut asosiasi dan sering berdiskusi dengan pemerintah. Padahal, mereka tidak mewakili keberadaan sebagian besar driver ojol yang tersebar di berbagai daerah.
Para driver ojol yang tergabung dalam komunitas, berharap melalui surat yang dikirimkan ke Kemenhub tersebut, membuat pemerintah mau lebih mendengarkan aspirasi para driver ojol aktif yang hanya ingin bekerja dan meminta aturan yang sudah berjalan tersebut dilaksanakan dengan baik. Mereka berharap Pemerintah bisa mempertimbangkan curhatan yang disampaikan melalui surat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News