Senior Executive Vice President Operation BRI Nyoman Sugiriyasa mengatakan kenaikan jumlah uang kas tersebut dikarenakan perbedaan masa libur periode Ramadan dan Idulfitri yang sebelumnya tujuh hari di 2023 menjadi 10 hari di tahun ini.
Dia pun memastikan hal itu tidak mengganggu likuiditas perseroan.
"BRI telah menyediakan likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan uang kartal nasabah di periode Ramadan dan Lebaran 2024," kata Nyoman, dilansir dari Antara, Kamis, 21 Maret 2024.
Baca juga: BI Siapkan Hampir Rp200 Triliun Buat Penukaran Duit THR Lebaran |
Kecepatan perputaran uang
Nyoman memandang kecepatan perputaran uang menunjukkan aktivitas ekonomi yang meningkat dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.Menurutnya, periode Ramadan dan Lebaran merupakan periode dengan tingkat konsumsi rumah tangga paling tinggi dalam setahun.
Selain memastikan kesediaan uang kas, BRI menyampaikan perseroan juga menjaga reliability untuk jaringan e-channel.
Masyarakat dapat mengakses lebih dari 686 ribu jaringan e-channel BRI yang terdiri dari ATM, CRM dan EDC. Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan Agen BRILink yang berjumlah 741 ribu dan tersebar di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News