"Saya mendorong kolaborasi untuk mengatasi tantangan dalam mengembangkan kota cerdas dan mengeksplorasi solusi inovatif. Perlu peningkatan kerja sama ASEAN dan Jepang seperti strategi pengurangan risiko bencana dengan meningkatkan program-program konkret," ungkap Safrizal pada acara tersebut yang digelar di Kota Tsukuba, Jepang, dikutip dari siaran pers, Selasa, 31 Oktober 2023.
Safrizal menuturkan saat ini fenomena teknologi memengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang meningkat dari tahun ke tahun menjadi tantangan utama bagi pembangunan domestik, ekonomi global, dan sosial.
Secara keseluruhan, permasalahan umum yang sering dihadapi warga adalah terpenuhinya rasa aman dan nyaman. Data PBB mencatat hampir 84 persen kota dengan pertumbuhan tercepat menghadapi masalah perubahan iklim dan bencana ekstrem yang mayoritas terjadi di Asia dan Afrika.
"Perubahan iklim dunia mengancam produksi pangan, permukaan laut naik dan lain-lain yang berdampak pada keseimbangan lingkungan alam terganggu. Hal ini mempengaruhi ketahanan kota. Maka perlu menciptakan kota tangguh yang diwujudkan melalui tata kelola kota cerdas," sambung Safrizal.
Baca juga: Keren! Denpasar Bakal Menjadi Smart City Berbasis Budaya |
Enam prioritas bangun kota tangguh
Sementara itu, lanjut dia, pembangunan suatu kota itu harus memiliki perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan prinsip-prinsip pembangunan fisik dan non fisik serta partisipatif. Safrizal mencatat, setidaknya ada enam prioritas untuk membangun kota yang tangguh melalui aspek multidimensional.
Keenamnya adalah ketahanan infrastruktur; adaptif iklim; ketahanan sosial; tata kelola dan perencanaan kota; keberlanjutan pembangunan berwawasan teknologi hijau; serta menggunakan data, analitik, dan teknologi untuk memantau dan menjawab tantangan dengan menggunakan teknologi kota cerdas.
"Sama sekali tidak ada keraguan bahwa mewujudkan ketahanan kota komitmen yang kuat antara pemangku kepentingan kota, pemangku kebijakan, dan warga yang secara paralel dikombinasikan dengan kerja sama internasional untuk memperkuat basis pengetahuan, pengalaman, dan pembiayaan," terang Safrizal.
Pada penutupan acara level internasional ini, Safrizal mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada peserta yang telah berbagi wawasan dalam mengatasi isu-isu kritis ketahanan perkotaan dan pengurangan risiko bencana.
"Terima kasih tulus kepada seluruh seluruh partisipan baik Pemerintah Jepang maupun representasi Negara ASEAN, dalam momentum keketuaan Indonesia di ASEAN Smart Cities Network tahun ini, Indonesia akan terus mendorong perluasan kolaborasi internasional sehingga memperkuat upaya untuk mewujudkan ASEAN sebagai epicentrum of growth dunia," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News