Deputy General Manager Corporate Communications PT Djarum Achmad Budiharto mengatakan BUMDes merupakan salah satu cara yang efektif dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat pedesaan bila badan usaha tersebut dikelola dengan baik. Untuk itu, sejak 2019, perusahaan aktif memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pengurus BUMDes, khususnya yang berlokasi di wilayah Kudus, Jawa Tengah.
baca juga: Tingkatkan Ekonomi, Para Pemuda Berkolaborasi Kembangkan BUMDes di Krenseng Batang |
“BUMDes merupakan salah satu aktor strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui badan usaha yang dikelola para warga desa," ujar Budiharto dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 20 Februari 2023.
Dia mengatakan pelatihan bagi pelaku BUMDes guna memantapkan kelembagaan, mengeksekusi rencana bisnis, sampai membuat laporan keuangan yang akuntabel dan sesuai standar sehingga pada akhirnya BUMDes tersebut dapat menghadirkan manfaat yang maksimal bagi para warga desa.
Pelatihan digelar selama enam hari yang diselenggarakan setiap akhir pekan yang melibatkan 14 desa dari enam kecamatan yakni: Desa Soco, Ternadi & Cendono (Kecamatan Dawe), Desa Peganjaran, Dersalam & Gondangmanis (Kec. Bae), Desa Kaliputu (Kec. Kota), Desa Kirik, Mejobo, & Payaman (Kec. Mejobo) Desa Hadipolo, Honggosoco, & Klaling (kec. Jekulo) dan Desa Tanjung Karang (Kec. Jati).
Pada hari pertama pelatihan, berbagai instansi mulai dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Kemendesa PDTT; Dinas PMD Kabupaten Kudus, Tenaga Ahli Pendampingan Desa, Bank Jateng, dan Lokadata menjadi narasumber yang mengisi sharing session yang bersama pengelola BUMDes dari 34 desa di Kabupaten Kudus.
Skill BUMDes
Selain itu, peserta juga mendapatkan berbagai materi mulai dari pemetaan potensi desa, pembuatan analisis kelayakan bisnis, sampai pembuatan program kerja (business plan). Pada hari terakhir pelatihan, peserta bersama-sama membahas rancangan AD/ART lalu serentak mendaftarkan nama BUMDes ke Kemendes secara daring. Salah satu peserta dari Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Ema Widiastuti, menyatakan pentingnya materi tentang pemetaan potensi desa."Sampai tidak terasa rampung sehari, kami bekerja kelompok untuk memetakan potensi di desa kami. Banyak potensi desa yang tergali dalam pelatihan ini, untuk selanjutnya akan kami rancang sebagai rencana usaha BUMDes ke depan," kata dia.
Lapak enam BUMDes
Pelatihan ini juga diramaikan dengan lapak dari beberapa BUMDes dampingan PT Djarum dengan melibatkan enam BUMDes, yakni BUMDes Pedawang, Tumpangkrasak, Panjang, Wonosoco, Krandon, dan Japan menjajakan produk-produk unggulan masing-masing.“Gelaran Lapak BUMDes Kudus ini adalah salah satu bentuk dukungan kami agar para pelaku BUMDes di Kabupaten Kudus semakin bersemangat mengembangkan bisnisnya,” kata Budiharto.
Pelatihan ini adalah yang ketujuh semenjak PT Djarum memulai program pengembangan BUMDes di Kabupaten Kudus pada 2019 lalu. Dari total 75 BUMDes di Kabupaten Kudus saat ini, 49 di antaranya telah mendapatkan pelatihan tentang pengembangan BUMDes dari PT Djarum.
Dalam program ini, PT Djarum berkolaborasi dengan berbagai pihak baik di tataran pemerintah maupun swasta seperti Pemkab Kudus, Dinas PMD, dan tenaga pendamping profesional desa dari Kemendes PDTT. Adapun dari pihak swasta, PT Djarum bekerjasama dengan Blibli.com, PT Pos, ICON+, PT Albitec, dan Bank Jateng guna menyukseskan program ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News