Jakarta: ChatGPT atau Generative Pre-Trained Transformer belakangan ramai diperbincangkan di linimasa karena kemampuannya untuk membantu menghasilkan ide konten, esai, bahkan menyelesaikan pertanyaan matematika. Hal ini menjadikan ChatGPT digadang lebih canggih daripada Bard chatbot besutan Google.
ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan asal Amerika Serikat yang fokus mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI). Chatbot ini dibuat berdasarkan GPT-3.5, sebuah model bahasa alami yang menggunakan proses pembelajaran Deep Learning.
IT Advisory Director Grant Thornton Indonesia Goutama Bachtiar mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk menggunakan dan lebih pentingnya melakukan inovasi berbasis AI. Berbagai industri yang dapat menggunakan dan memanfaatkan AI secara lebih masif yaitu telekomunikasi, manufaktur, transportasi, logistik, serta edukasi.
"Terlebih lagi di sektor jasa keuangan dan perbankan di mana mereka sudah mengadopsi penggunaan otomatisasi di lima tahun terakhir," kata Goutama, dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin, 27 Februari 2023.
ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan asal Amerika Serikat yang fokus mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI). Chatbot ini dibuat berdasarkan GPT-3.5, sebuah model bahasa alami yang menggunakan proses pembelajaran Deep Learning.
IT Advisory Director Grant Thornton Indonesia Goutama Bachtiar mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk menggunakan dan lebih pentingnya melakukan inovasi berbasis AI. Berbagai industri yang dapat menggunakan dan memanfaatkan AI secara lebih masif yaitu telekomunikasi, manufaktur, transportasi, logistik, serta edukasi.
"Terlebih lagi di sektor jasa keuangan dan perbankan di mana mereka sudah mengadopsi penggunaan otomatisasi di lima tahun terakhir," kata Goutama, dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin, 27 Februari 2023.
Game changer
Kecerdasan buatan merupakan salah satu game changer sehingga harus dipastikan dapat berkembang di berbagai lapisan masyarakat. Dengan masifnya pengembangan AI diharapkan dapat mengakselerasi transformasi ekonomi Indonesia, berkontribusi positif mempercepat pemerataan pembangunan, serta menggerakkan ekonomi di sektor riil maupun ekonomi kreatif.
"Kita tentunya juga berharap atas kesungguhan upaya pemerintah dalam mengembangkan kecerdasan buatan dengan menjadikannya sebagai salah satu agenda dalam program transformasi digital sebagai salah satu akselerator pemulihan ekonomi nasional, seperti akan halnya e-commerce," tuturnya.
Adapun industri teknologi berbasis kecerdasan buatan seperti ChatGPT diperkirakan berperan penting dalam kemajuan di sektor ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran berbagai perusahaan teknologi yang membuka peluang pekerjaan dan bisnis baru.
Bahkan, menurut Kominfo, teknologi kecerdasan buatan diprediksi menambah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga USD386 miliar atau sekitar Rp5,5 triliun di 2030. Pemanfaatan AI dapat dicermati pada perkembangan layanan daring di sektor transportasi, perbankan, belanja, keuangan berbasis digital, serta digitalisasi penyediaan materi pendidikan dan pelatihan.
Pada sektor ekonomi, perbankan, dan keuangan, AI berperan dalam pertumbuhan cashless society, business startup, dan transaksi daring, serta transformasi toko fisik menjadi pemain e-commerce karena masifnya transaksi online dengan memanfaatkan digitalisasi.
AI sebagai salah satu teknologi yang menjadi kunci utama perubahan besar di masa depan di sisi lain memiliki beberapa risiko. Yang paling dikhawatirkan oleh banyak kalangan adalah meningkatnya tingkat pengangguran akibat lapangan pekerjaan yang diisi oleh otomatisasi dan AI.
"AI diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas layanan publik, mempermudah, dan memperluas aksesibilitas publik terhadap layanan digital, menambah lapangan kerja, dan juga bisnis baru," pungkasnya.
"Kita tentunya juga berharap atas kesungguhan upaya pemerintah dalam mengembangkan kecerdasan buatan dengan menjadikannya sebagai salah satu agenda dalam program transformasi digital sebagai salah satu akselerator pemulihan ekonomi nasional, seperti akan halnya e-commerce," tuturnya.
Adapun industri teknologi berbasis kecerdasan buatan seperti ChatGPT diperkirakan berperan penting dalam kemajuan di sektor ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran berbagai perusahaan teknologi yang membuka peluang pekerjaan dan bisnis baru.
Bahkan, menurut Kominfo, teknologi kecerdasan buatan diprediksi menambah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga USD386 miliar atau sekitar Rp5,5 triliun di 2030. Pemanfaatan AI dapat dicermati pada perkembangan layanan daring di sektor transportasi, perbankan, belanja, keuangan berbasis digital, serta digitalisasi penyediaan materi pendidikan dan pelatihan.
Pada sektor ekonomi, perbankan, dan keuangan, AI berperan dalam pertumbuhan cashless society, business startup, dan transaksi daring, serta transformasi toko fisik menjadi pemain e-commerce karena masifnya transaksi online dengan memanfaatkan digitalisasi.
AI sebagai salah satu teknologi yang menjadi kunci utama perubahan besar di masa depan di sisi lain memiliki beberapa risiko. Yang paling dikhawatirkan oleh banyak kalangan adalah meningkatnya tingkat pengangguran akibat lapangan pekerjaan yang diisi oleh otomatisasi dan AI.
"AI diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas layanan publik, mempermudah, dan memperluas aksesibilitas publik terhadap layanan digital, menambah lapangan kerja, dan juga bisnis baru," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News