Arifin mengatakan kebijakan pemerintah lewat inisiatif Presiden Joko Widodo untuk melakukan hilirisasi bahan-bahan mineral di dalam negeri sebagai suatu kebijakan yang jitu. Apalagi Indonesia juga menargetkan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan.
"Jadi kedepannya kita enggak menjual lagi bahan mineral mentah tetapi harus diproses," kata dia dalam FGD 'Energi, Lingkungan Hidup dan Geopolitik Dunia' di NasDem Tower, Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022.
Ia menambahkan potensi energi terbarukan baik dari tenaga surya, hidro, bioenergi, panas bumi, hingga nuklir di Indonesia cukup besar dengan pemanfaatan yang masih kecil. Untuk itu, pemerintah akan mendorong investasi energi yang lebih ramah lingkungan.
"Tujuannya adalah untuk bisa menjamin kebutuhan transisi energi di Indonesia dan juga memberikan kontribusinya kepada dunia," ungkapnya.
Salah satu yang kini tengah dikembangkan pemerintah adalah industri baterai untuk kendaraan listrik. Arifin mengungkapkan, saat ini sudah ada dua investor baterai listrik yang menanamkan modal di industri yang akan menghasilkan baterai sebesar 50 giga watt hour.
"Kemudian baterainya mau dikemanakan? Sudah ada satu industri mobil yang membuka pabriknya di sini akan menghasilkan 150 ribu unit electric vehicle, dan ini kita harapkan terus berkembang," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News